GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

siswa

siswa

.

Q.S. Ali Imran : 104

"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNKAR; MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.” (Q.S. ALI IMRAN [3]: 104)

KH. AHMAD DAHLAN

"HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH DAN JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"

MEMULIAKAN TAMU

Allahpun ridho....
.
Suatu waktu, Rasulullah SAW kedatangan tamu orang yang sangat tidak mampu (miskin), Rasulullah mengajak tamu tersebut ke rumah salah seorang istri beliau agar bisa dijamu selayaknya. Namun, istri Rasulullah hanya memiliki air putih dan tidak bisa menghidangkan makanan yang lain.

Rasulullah SAW kemudian membawa tamunya kepada para sahabatnya, seraya menawarkan, “Siapa saja yang memuliakan tamuku ini, akan mendapat surga.” Salah seorang sahabat yang bernama Abu Thalhah spontan menjawab, “Saya Rasulullah!” 
Ia belum sempat berpikir, apakah di rumah ada makanan atau tidak? Yang terpenting, dia bisa menolong orang lain dan mendapatkan surga sebagaimana ditawarkan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, tamu Rasulullah itu pun diajak ke rumahnya. Sampai di rumah, ia berkata kepada istrinya, “Muliakanlah tamu Rasulullah ini!” Istrinya menjawab, “Kita tidak punya persediaan makanan, kecuali untuk si kecil anak kita!”
Tanpa berpikir panjang, Abu Thalhah langsung mengutarakan idenya, “Siapkan makanan itu, lalu pura-puralah memperbaiki lampu penerang yang ada di rumah, dan tidurkanlah anak kita!” Ketika hari sudah gelap, tamu Rasulullah itu diajak ke tempat makan.
Istri Abu Thalhah sibuk mempersiapkan hidangan seakan-akan untuk seluruh anggota keluarganya ditambah tamu Rasulullah.
Setelah makanan dihidangkan, istri sahabat itu mendekati lampu penerang rumahnya, berpura-pura memperbaikinya, dan kemudian memadamkannya.
Tujuannya tidak lain, agar sang tamu merasa nyaman menikmati hidangan itu sendirian. Sebab, porsi makanan yang ada hanya cukup untuk satu orang.
Tamu itu menikmati hidangan yang ada dengan lahap, tanpa merasa ada yang janggal dalam jamuan makan malam itu. Dia mengira tuan rumah juga ikut makan bersamanya.
Keesokan harinya, Abu Thalhah menghadap Rasulullah SAW, ia disambut dengan senyuman, lalu beliau bersabda, “Allah tertawa (rida) dengan yang kalian lakukan berdua tadi malam.”
Hasilnya, Rasulullah rida dengan simbol berupa senyuman ketika bertemu Abu Thalhah, dan menyampaikan kabar gembira bahwa Allah pun rida dengan apa yang mereka berdua lakukan.
Setidaknya ada tiga hikmah yang bisa kita petik dari kisah yang menjadi sebab turunnya Surah al-Hasyr ayat 9 ini.
Pertama, betapa Rasulullah SAW dan Abu Thalhah sahabatnya memiliki jiwa penolong yang sangat mengagumkan sehingga dengan jiwa tersebut, keduanya tidak sempat berpikir apakah di rumahnya ada makanan yang bisa disuguhkan pada tamunya atau tidak? Yang penting memberi!
Kedua, ketika kedermawanan sudah mendarah daging dalam diri seseorang, berbagai cara bisa ia lakukan untuk tetap bisa memberi kepada orang lain, betapapun sulitnya kondisi yang sedang ia alami. 
Ketiga, orang yang dermawan tidak pernah memikirkan tentang dirinya saat hendak memberi, apa yang akan ia makan? Bagaimana nasibnya nanti ketika ia memberi apa yang dibutuhkannya kepada orang lain?
Bahkan, orang yang dermawan mungkin saja menomorduakan kebutuhan keluarganya ketika ada orang yang lebih membutuhkan.
Maka pantas jika kemudian orang yang memiliki jiwa seperti ini akan mendapat rida Allah SWT. Dan di akhirat akan dimasukkan ke surga-Nya. Sebab, orang yang seperti ini lebih mengutamakan orang lain, atas diri mereka sendiri. 
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Hasyr [59]: 9).

RAHASIAKAN SEDEKAH

RAHASIAKAN SEDEKAH

Rahasiakanlah sedekah kita. Menyembunyikan sedekah lebih utama daripada terang-terangan kecuali sedekah yang wajib. Menyembunyikan ini lebih dekat pada keikhlasan.
Allah Ta’ala berfirman:

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 271).

Syaikh As Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “Jika sedekah tersebut ditampakkan dengan tetap niatan untuk meraih wajah Allah, maka itu baik. Dan seperti itu sudah mencapai maksud bersedekah. Namun jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka itu lebih baik. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Namun jika tidak sampai bersedekah karena ia maksud sembunyikan, maka tetap menyampaikan sedekah tadi secara terang-terangan itu lebih baik. Jadi semuanya dilakukan dengan kembali melihat maslahat.”

Kata Ibnu Katsir berkata bahwa tetap bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih afdhol karena berdasarkan hadits,
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata,
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan, “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031).

Hadits di atas menunjukkan bahwa keutamaan sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Para ulama mengatakan bahwa inilah yang berlaku pada sedekah sunnah, secara sembunyi-sembunyi itu lebih utama. Cara seperti itu lebih dekat pada ikhlas dan jauh dari riya’. Adapun zakat wajib, dilakukan secara terang-terangan itu lebih afdhol. Demikian pula shalat, shalat wajib dilakukan terang-terangan, sedangkan shalat sunnah lebih afdhol sembunyi-sembunyi karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.”

Para ulama katakan bahwa penyebutan tangan dan kiri di sini hanyalah ibarat yang menggambarkan sedekahnya benar-benar dilakukan secara diam-diam. Tangan kanan dan kiri, kita tahu begitu dekat dan selalu bersama. Ini ibarat bahwa sedekah tersebut dilakuan secara sembunyi-sembunyi. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.

Hanya Allah yang memberi hidayah.

KISAH SECANGKIR KOPI.

KISAH SECANGKIR KOPI..

Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dos en senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yg tinggi serta kemapanan ekonomi & sosial.
Setelah saling menyapa & berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yg begitu padat, tugas yg menumpuk & banyak beban lainnya yg seringkali membuat mereka stress..

Sejenak sang dosen masuk ke dalam rumah.. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi & berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yg mewah. Cangkir-cangkir kristal, Cangkir-cangkir melamin & Cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya.. Ukirannya, warnanya & harganya yg waaahh. Namun ada juga cangkir plastik yg biasanya berada di rumah orang-orang yg amat miskin.

Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”.
Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yg kalian pilih..?! Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yg biasa..?

Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yg paling istimewa. Namun seringkali itulah yg membuat kalian menjadi gelisah & stress..!
Sejatinya yg kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dgn cangkir-cangkir yg mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yg dipegang orang lain..!!

Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta & kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yg membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah..!
Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan utk menikmati kopi.. Karena itu kunasehatkan kpd kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya..!!”.

Sejatinya, inilah penyakit yg diderita manusia. Banyak orang yg tidak bersyukur kepada Allah Ta'ala atas apa yg ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya..! Sebab ia selalu membandingkannya dgn apa yg dimiliki orang lain..!

Setelah menikahi seorang wanita cantik yg berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dgn wanita yg lebih istimewa dari istrinya..
Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri..
Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri & anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yg dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yg mereka punya..!”

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengingatkan;
"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ؛ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
"Barang siapa yg melewati harinya dgn perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya & memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi, dinilai hasan oleh al-Albani).
Seorang bijak berpetuah; “Alangkah anehnya kebanyakan manusia..! Mereka korbankan kesehatan utk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yg telah hilang..!
Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini & tidak pula hidup di masa datang..!
Mereka senantiasa melihat apa yg dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yg dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yg dimiliki orang lain & tidak pula bisa menikmati milik sendiri.
Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama..!” Maka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun itu.. (Akhukum Fillah)

KEGIATAN PRAKTEK MENGAJAR YANG BAIK


KEGIATAN PRAKTEK MENGAJAR YANG BAIK
OLEH GURU SD/MI TAHAB 1 DI KEC. SAMBUNGMACAN
YANG DISELENGGARAKAN OLEH USAID PRIORITAS
DI MIM BANARAN SAMBUNGMACAN (SEKOLAH MITRA)
TANGGAL 24 NOPEMBER 2014
















Model Penilaian Portofolio


Model Penilaian Portofolio


A. Dasar pemikiran 

Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterpkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kulitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah satu  bentuk penilaian berbasis kelas mempunyai fu ngsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi  kelemahan penilaian yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, penilaian portofolio harus dilakukan secara akurat dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti  autentikyang dimiliki oleh peserta didik.

B. Pengertian penilaian portofolio
Istilah portofolio (portfolio)  pertama kali di gunakan oleh kalangan potografer dan artis. Melalui portofolio, para portogrsfer dapat memperhatikan prospektif pekerjaan mereka kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinnya. Secara umum, portofolio merupakan, kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses. Dalam dunia usaha, portofolio banyak di gunakan untuk menilai keefektifan suatu proses produksi dari jenis produk tertentu. Dalam dunia kesehatan, portofolio dapat dilihat dari kartu menuju sehat (KMS) yang digunakan untuk memantau perkembangan pertumbuhan bayi dari 0 tahun sampai usia tertentu.
Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peerta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai collection of learning experience  yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (cognitive), ketrampilan(psychomotor) maupun sikap dan nilai(affective). Artinya, portofolio bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencangkup “ segala pengalaman batiniah” yang terjadi pada diri peserta didik. Portifoliio juga dapat juga di gunakan oleh peserta didik unyuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah di pelajari, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Dalam bidang bahasa, portofolio dapat merupakan suatu adjective  yang sering disandingkan dengan konsep lain, seperti penbelajaran dan penilaian, karena itu timbul istilah portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.
Menurut para ahli,portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode /tehnik/cara. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik, ataukumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang di simpan dalam bindel.misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik yang di simpan dalam mulai dari tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, sampai pada tes akhir. Portofoli ini merupakan kumpulan karya terpilih dari perserta didik , baikperseorangan maupun kelompok. Istilah karya terpilih menunjukan bahwa tidak semua karya peserta didik dapat di masukan ke dalam portofolio tersebut. Karya yang di ambil adalah, karya terbaik, karya yang paling penting dari pekerjaan peserta didik, yang bermakna bagi peserta didik, sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah di tetapkan.
Penelaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian pertofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yag bertujuan untuk mengukur kemampuan pesrta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya  melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan  yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang di bangun oleh peserta didk, sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat di nilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi, penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik atau di gunakan untuk menilai kinerja.
Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiei dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah di perolehnya. Jadi, pesrta didik akan mampu melakukan penilaian diri . ketrampilan menemukan kelebihan dan kekurangansendiri, serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan tersebut dalam mengatasi kelemahanya merupakan modal dasar penting dalam proses pembelajaran.
C. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk mementau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik dalam merefleksi pembelajaran eraka sendiri . portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tijuan formatif dan diagnostic. Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaia n sumatif pada akir semester atau akir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didikdalam mata pelajaran tertentu.
1.  Tujuan penilaian poortofolio
Pada hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengakap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar dalm kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran dar I rapor,dengan demikian rapor tetap harus dibuat.
Tujuan penilaian portofolio:
a.  Menghargai perkembngan peserta didik
b.  Mendokumentasikan proses pembelajaran
c.  Menberi perhatian pada prestasi kerja
d.  Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi
e.  Meningkatkan evektivitas proses pembelajaran
f.   Bertukar informasi antara orang tua peserta didik dengan guru
g.  Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik
h. Meningkatkan kemampuan refleksi diri
i.   Membantu peserta didik merumuskan tujuan.
Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan penilaian tersebut. Dalm portofolio bayak di gunakan tes tertulis, dan catatan kemampua. S.Surapranata dan M. Hatta(2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberap tujua, yaitu” menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembeljaran yang berlangsung, member perhatian pada [restasi kerja peserta didik yang terbaik,merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan ekperimentasi,meningkatkan efektivitas proses pengajaran, bertukar informasidengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain,membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, membantu peserta didk dalammerumuskan tujuan.
2.  Fungsi penilaian portofolio
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa portofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang disimpan dalamsebuah file.namun, bukan berarti portofolio hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik melainkan juga sebagai sumber informasi bagi guru, orang tua, dan peserta didik itu sendiri. Portofolio dapat juga dijadikansebagi bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah di lakukan peserta didik sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembngakan kemamapuan peserta didik.
Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat dari berbagai sssegi, yaitu:
1.  Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensibelajar, dan inovasi pembelajaran.
2.  Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakn komponen kurikulum , karena portofolio mengaharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
3.  Portofolio sebagai alat peniaian autentik.
4.  Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-assessment. Maksudnya, peserta didik mempunyai kesepakatan yang banyak untuk menilai diri sendiri waktu ke waktu.
D. Prinsip-prinsip penilaian portofolio
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru, dan antar peserta didik. Direktorat PLP ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003) mengemukakan pelaksanaan penelitian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip”mutual turst, confidentiality, joint ownership, satisfaction, and relevance”.
1.  Mutul trust (saling mempercayai ), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Mereka harus sama-sama saling percaya, saling membutuhkan, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil sehingga dapat membangun suasana penilaian yang lebih kondusif.
2.  Confidentiality(kerahasiaan bersama), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapa pun sebelum di adakan pameran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa si permalukan.
3.  Joint ownership(milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus di jaga bersama, baik penyimpananyamaupun penempatanya. Berikan kemudahan kepada peserta didik untuk melihat, menyimpan, dan mengmbil kembali portofolio mereka. Hal ini dimaksudkan juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik.
4.  Satisfaction(kepuasan) artinya, semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik, karena dokumn tersebut merupaka bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.
5.  Relevance(kesesuaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator yang diharapkan. Kesesuaian ini pada giliranya berkaitan dengan prinsip kepuasan.
E. Karakteristik Penilaian Portofolio
Sebagaimana penulis telah kemukakan bahwa penilaian portofolio dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajran yang berbasis portofolio. Kalau huru menggunakan model pembelajaran tradisional, tentu guru akan kesulitan melakukan penilaian portifolio, terutama dalam mengembangkan instrument penilaianya. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di  dldalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan peserta didik yang di nilai melalui penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan peserta didik yang di lakukan baik di kelas maupun di luar elas sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi juga dimensi produk.
Di samping itu,melalui penilaian portofolio, peserta didik dapat ementau perkembangan kemampuanya secara andiri, enunjukan cara belajar yang berbeda antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainya. Menunjukkan kualitas hasil pekerjaanya, menunjukan kelebihanya yang mereka miliki, mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan memotivasi dirinya nuntuk lebih giat melakukan kegiatan belajar, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan dialog dengan guru dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Barton dan Collins dalam S.Suurapranata dan M.Hatta(2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu multisumber, autentik, dinamis, ekplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.
Multisumber dimaksutkan bahwa pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan berbagai sumber seperti, peserta didik, guru, orang tua, masyarakat, dan evidence  lainya, seperti gambar, lukisan, jurnal, audio, baik secara tertulis maupun tindakan. Evidebce yang dimaksud haruslah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang hendak dicapai. Misalnya, jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik tentang keterampilan computer, maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik dalammengunakan computer, bukan dengan cara member tes tertulis tentang pengetahuan computer.begitu juga, ketika guru ingin mengaetahui kemampuan peserta didik dalam  melaksanakan senam kesehatan jasmani, tentunya guru harus meliahtat secara langsung bagaimana peserta didik menunjukkan atau mempraktikkan gerakan-gerakan senam kesehatan jasmani, bukan memberikan tes tertulis tentang cara-cara melaksanakan senam kesehatan jasmani.
Disamping itu, penilaian portofolio menurut danya pertumbuhan dan perkembangan  dari setiap peserta didik. Oleh sebab itu, sebaiknya setiap evidence  dari waktu ke waktu harus dikumpulkan dan didokumentasikan. Seandainya evidence tersebut akan dipilih, maka pilihlah secara selektif. Penilaian ortofolio harus jelas, baik jenis, teknis, prosedur,maupun kompetensi yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetepi pesrta didik. Dalam pelaksanaanya, antara kegiatan peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata haruslah terintegrasi. Artinya, penilaian portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan antar mengaitkan antar kemampuan yang di perolehnya dengan kenyataan sehari-hari.
Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhapdap semua evidence yang dikumpulkan guru, sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidence . pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengcu pada kompetensi yang harus dikuasaioleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran,seperti keefektifan program, perkenbangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang berkepentingan.
F. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Kelebihan model penilaian portofolio, antar lain:
1.  Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasaekan feed-back dan refleksi diri. 
2.  Membantu guru melakukan penilaian secara sdil,objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.
3.   Mengajak peserta ididik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang mereka telah kerjakan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.
4.  Meningaktkan peran peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
5.  Membeeri kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.
6.  Membantu guru mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran.
7.  Terlibatnya berbagai pihak
8.  Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian diri
9.  Memungkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel, yetapi tetapmengacu pada kompetensi dasar dan indicator hasil belajar yang ditentukan.
Adapun kekurangan penilaian portofolio antara lain.
1.  Membuthkan wakyu dan kerja ekstra
2.  Penilaian portofolio dianggap kyrang reliable dibandingkan dengan bentuk peniliain yang lain
3.  Ad a kecenderungan  guru hanya memperhatikan pencapain akir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4.  Orang tua peserta didik sering berfikir skeptic karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka.
5.  Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas
6.  Analisis terhadap penilaian portofolio masih relative baru sehingga masih banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
7.  Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
G. Jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian  portofolio secara bervariasi sesuai jenis  kegiatan belajar yang di lakukan peserta didik. Artinya, hasil belajar peserta didik tidak dapat di ukur hanya ddengan satu jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian. Di samping itu, setiap jenis portofolio mempunyai instrument yang berbeda. Dengan demikian, guru harus mempunyai kecakapan khusus bagaimana mengembangak berbagi instrument dalam setiap jenis penilaian portofolio.tahapan penilaian portofolio akan memberikan pemahaman kepada guru bahwa penilaian portofolio tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sistematis, bertahap, rasional, sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditetapkan. Banyak guru yang salah melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur yang harus ditempuh. Akibatnya, peserta didik dapat di rugikan.
Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portifolio dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihay dari system, portofolio dapt dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Portofo;io perseorangan merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik secara perseorangan, dan portofolio kelompok merupakan hasil karya sekelompok peserta didik  atau kelas tertentu.
H. Tahap-tahap Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap untuk menggunakan sebuah system portofolio, yaitu “mengindentifikasi tujuan dan focus portofolio, mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum”. Tahap pertama akan merupakan dasar bagi penentuan tahap selanjutnya. Oleh sebab itu,  jawablah semua pertanyaan pada tahap pertama tersebut sebelum lanjut pada  tahap berikutnya. Dalm tulisan ini,tahap-tahap penilaian portifolio yang disarankan adalah sebagi berikut:
1.  Menentukan tujuan dan focus portfolio. Hal ini dapat di lakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a.  Mengapa  portofolio itu akan dilakukan?
b.  Tujuan pembeljaran dan tujuan kurikulum( dalam hal ini kompetensi dasar) apa yang akan dicapai?
c.  Alat penialain yang bagaimana yang tepat untuk meniai tujuan tersebut?
d.  Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil pekerjaan yang baik, pertumbuhan dan kemajuan belajar, atau keduanya?
e.  Apakah portofolio itu akan digunakan untuk formatif, sumatif, diagnostic atau semua?
f.   siapa yang akan di libatkan dalam menentukan tujuan, focus, dan pengaturan portofolio?
2.  Menentukan isis portofolio
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan isi portofolio. Dengan ddemikian, isi portofoliotentunya harus sesuai dengan tujuan portofolio, isi portofolio haris menunjukkan kemampua peserta didik sesuai dengan kompetensi yang di harapkan.
3.  Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria penilaian harus diruskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian sangat bergantung pada kompetensi, cara menialai dan yang dinilai.
4.  Menyusun format penilaian
Sebagaimana isi dan kriteria penialain, maka format penilaian pun harus mengacu pada tujuan.format penilaian banyak modelnya. Salah satunya bisa menggunakan model  skala dengan tiga kriteria, seperti: baik, cukup, kurang.
Contoh:
Kompetensi dasar:
Mengoperasikan kompuetr
Berbasis windows 2007
Nama    : Angga Zalindra Nugraha
Tanggal : 20 November 2008
indikator
Penilaian
a.   Melakukan pengetikan dengan windows 2007.
b.   Melakukan layout naskah dengan Word 2007
c.   Mencetak naskah yang telah di buat
d.   Membuat table dan gambar
e.   Memasukkan gambar ke dalam file
Baik
Dicapai melalui:

-bantuan guru

-seluruh kelas

-perorangan

5.  Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio. Siapa yang akan terlibat dalam portofolio tersebut?
6.  Menggunakan portofolio dalam praktik
7.  Menilai pelaksanaan portofolio
8.  Menilai portofolio secara umum
I.   Bahan-bahan Penilaian Portofolio
Pada Prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan penghargaan. Tujuanya adalah untuk emberikan penguatan dan semangat beljar. Penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan penilalian portofolio. Bahan penilaian portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, klipling, hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan, dan hal-hal yang mennyangkut pribadi peserta didik. Di samping itu, bahan penialaian portofolio dapat di peroleh dari alat-alat audio-visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan penilaian portofolio dapat dikelompokan  menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.  Penghargaan yang di peroleh peserta didik, baik tertulis, maupun lisan, seperti setifikay hasil omba atau catatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada pesera didik dalam kurun waktu tertantu.
2.  Hasil pekerjaan peserta didik, seperti lembar kerja siswa, klipping, gambar, hasil kerja kelompok , dan hasil ulangan
3.  Catatan/lapaoran dari orang tua peserta didik atau teman sekelas
4.  Catatan pribadi peserta diidik
5.  Bahan-bahan lain yang relevan
6.  Alat-alat audio-visual, video atau disket
Setelah semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalam sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dpkumen, guru hendaknya memperrhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, seriap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti  nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka setiap dokumen harus dibuat daftar isi dokumen.
Ketiga, isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map atau folder fan di susun secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
Keempat, isi dokumen hendaknya dikelmpokkan sesuai dengan mata pelajaran dan setia mata pelajaran diberikan warna yang berrbeda.
Kelima, setiap isi dokumen harus ada catatan atau komentar dari guru dan orang tua.
Keenam, isi dokumen hendaknya sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan peserta didik melalui proses diskusi.
J.  Format Penilaian Portofolio Produk
NO
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
INDIKATOR
SKOR
KETERANGAN
01.
persiapan
I




II




III


02.
Pembuatan
Umum




Modivikasi




khusus


03.
Komponen penilaian
Desain
Bahan
Kreativitas
orisinalitas


Kriteria penilaian:
Jumlah skor:  91 – 100 = sangat memuaskan
81 – 90 = memuaskan
71 - 80 = baik
61 – 70 = cukup
60 – 0   = kurang
K. Format Penilaian Penampilan
NO
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
INDIKATOR
SKOR
KETERANGAN
01
Persiapan
Bahan
Mental
Fisik


02
proses
Tahapan
Kerapilan
Kerja sama


03
penampilan
Percaya diri
Penugasan
Daya tarik



Jumlah skor




nilai






Bandung,
Guru,
…………………….

L.  Format Penilaian Lembar Kerja
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
SKOR
KETERANGAN
01
Pemahan materi
Akurat


02
sitesis
Tepat


03
penyimpulan
Sesuai


04
penampilan
Rapi dan menarik



Jumlah skor




nilai






Bandung,
Guru,
……………..

M.   Format Penilaian Karya Tulis
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
SKOR
KETERANGAN
01
KUALITAS INFORMASI
-AKURAT
-CERMAT
Teliti
-saksama


02
Pengorganisasian gagasan (masalah)
Tepat
Runtut


03
Kebahasaan
Tata bahasa
Gaya bahasa


04
penampilan
Rapi
menarik



Jimlah skor




nilai






Bandung,
Guru,
………………

   
N. Format Penilaian Portofolio Tampilan
NO
Aspek-aspek penilaian
indikator
skor
keterangan
01
isi



02
tampilan




03
penyampaian









Jumlah skor




nilai






Bandung,
Guru,
……………

O. Format Penilaian Tugas Terstruktur
Nama siswa      :……………………………………………………………………
Kelas                :……………………………………………………………………
Mata pelajaran :……………………………………………………………………
Jenis tugas       : Makalah
no
Aspek-aspek penilaian
Nilai
bobot
Nilai x bobot
01
02
03
04
05
06
07
08

Judul
Masalah
Metode penulisan
Landasan teori
Sistematika penulisan
Pembahasan
Simpulan
Bahasa:
-        Tata bahasa
-        Gaya bahasa

1
1
1
2
1
2
1
1


jumlah

10

    Nilai akir =Jumlah nilai x bobo