Allahpun ridho....
.
Suatu waktu, Rasulullah SAW kedatangan tamu
orang yang sangat tidak mampu (miskin), Rasulullah mengajak tamu
tersebut ke rumah salah seorang istri beliau agar bisa dijamu
selayaknya. Namun, istri Rasulullah hanya memiliki air putih dan tidak
bisa menghidangkan makanan yang lain.
Rasulullah SAW kemudian membawa
tamunya kepada para sahabatnya, seraya menawarkan, “Siapa saja yang
memuliakan tamuku ini, akan mendapat surga.” Salah seorang sahabat yang
bernama Abu Thalhah spontan menjawab, “Saya Rasulullah!”
Ia belum sempat
berpikir, apakah di rumah ada makanan atau tidak? Yang terpenting, dia
bisa menolong orang lain dan mendapatkan surga sebagaimana ditawarkan
Rasulullah SAW.
Selanjutnya, tamu Rasulullah itu pun diajak ke rumahnya.
Sampai di rumah, ia berkata kepada istrinya, “Muliakanlah tamu
Rasulullah ini!” Istrinya menjawab, “Kita tidak punya persediaan
makanan, kecuali untuk si kecil anak kita!”
Tanpa berpikir panjang, Abu
Thalhah langsung mengutarakan idenya, “Siapkan makanan itu, lalu
pura-puralah memperbaiki lampu penerang yang ada di rumah, dan
tidurkanlah anak kita!” Ketika hari sudah gelap, tamu Rasulullah itu
diajak ke tempat makan.
Istri Abu Thalhah sibuk mempersiapkan hidangan
seakan-akan untuk seluruh anggota keluarganya ditambah tamu
Rasulullah.
Setelah makanan dihidangkan, istri sahabat itu mendekati
lampu penerang rumahnya, berpura-pura memperbaikinya, dan kemudian
memadamkannya.
Tujuannya tidak lain, agar sang tamu merasa nyaman
menikmati hidangan itu sendirian. Sebab, porsi makanan yang ada hanya
cukup untuk satu orang.
Tamu itu menikmati hidangan yang ada dengan
lahap, tanpa merasa ada yang janggal dalam jamuan makan malam itu. Dia
mengira tuan rumah juga ikut makan bersamanya.
Keesokan harinya, Abu
Thalhah menghadap Rasulullah SAW, ia disambut dengan senyuman, lalu
beliau bersabda, “Allah tertawa (rida) dengan yang kalian lakukan berdua
tadi malam.”
Hasilnya, Rasulullah rida dengan simbol berupa senyuman
ketika bertemu Abu Thalhah, dan menyampaikan kabar gembira bahwa Allah
pun rida dengan apa yang mereka berdua lakukan.
Setidaknya ada tiga
hikmah yang bisa kita petik dari kisah yang menjadi sebab turunnya Surah
al-Hasyr ayat 9 ini.
Pertama, betapa Rasulullah SAW dan Abu Thalhah
sahabatnya memiliki jiwa penolong yang sangat mengagumkan sehingga
dengan jiwa tersebut, keduanya tidak sempat berpikir apakah di rumahnya
ada makanan yang bisa disuguhkan pada tamunya atau tidak? Yang penting
memberi!
Kedua, ketika kedermawanan sudah mendarah daging dalam diri
seseorang, berbagai cara bisa ia lakukan untuk tetap bisa memberi kepada
orang lain, betapapun sulitnya kondisi yang sedang ia alami.
Ketiga,
orang yang dermawan tidak pernah memikirkan tentang dirinya saat hendak
memberi, apa yang akan ia makan? Bagaimana nasibnya nanti ketika ia
memberi apa yang dibutuhkannya kepada orang lain?
Bahkan, orang yang
dermawan mungkin saja menomorduakan kebutuhan keluarganya ketika ada
orang yang lebih membutuhkan.
Maka pantas jika kemudian orang yang
memiliki jiwa seperti ini akan mendapat rida Allah SWT. Dan di akhirat
akan dimasukkan ke surga-Nya. Sebab, orang yang seperti ini lebih
mengutamakan orang lain, atas diri mereka sendiri.
Sekalipun mereka
memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.
Al-Hasyr [59]: 9).
GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN
siswa
.
Q.S. Ali Imran : 104
KH. AHMAD DAHLAN
RAHASIAKAN SEDEKAH
RAHASIAKAN SEDEKAH
Rahasiakanlah sedekah kita. Menyembunyikan sedekah lebih utama daripada terang-terangan kecuali sedekah yang wajib. Menyembunyikan ini lebih dekat pada keikhlasan.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 271).
Syaikh As Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “Jika sedekah tersebut ditampakkan dengan tetap niatan untuk meraih wajah Allah, maka itu baik. Dan seperti itu sudah mencapai maksud bersedekah. Namun jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka itu lebih baik. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Namun jika tidak sampai bersedekah karena ia maksud sembunyikan, maka tetap menyampaikan sedekah tadi secara terang-terangan itu lebih baik. Jadi semuanya dilakukan dengan kembali melihat maslahat.”
Kata Ibnu Katsir berkata bahwa tetap bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih afdhol karena berdasarkan hadits,
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata,
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan, “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031).
Hadits di atas menunjukkan bahwa keutamaan sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Para ulama mengatakan bahwa inilah yang berlaku pada sedekah sunnah, secara sembunyi-sembunyi itu lebih utama. Cara seperti itu lebih dekat pada ikhlas dan jauh dari riya’. Adapun zakat wajib, dilakukan secara terang-terangan itu lebih afdhol. Demikian pula shalat, shalat wajib dilakukan terang-terangan, sedangkan shalat sunnah lebih afdhol sembunyi-sembunyi karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.”
Para ulama katakan bahwa penyebutan tangan dan kiri di sini hanyalah ibarat yang menggambarkan sedekahnya benar-benar dilakukan secara diam-diam. Tangan kanan dan kiri, kita tahu begitu dekat dan selalu bersama. Ini ibarat bahwa sedekah tersebut dilakuan secara sembunyi-sembunyi. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
Hanya Allah yang memberi hidayah.
Rahasiakanlah sedekah kita. Menyembunyikan sedekah lebih utama daripada terang-terangan kecuali sedekah yang wajib. Menyembunyikan ini lebih dekat pada keikhlasan.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 271).
Syaikh As Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “Jika sedekah tersebut ditampakkan dengan tetap niatan untuk meraih wajah Allah, maka itu baik. Dan seperti itu sudah mencapai maksud bersedekah. Namun jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka itu lebih baik. Jadi ayat ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi lebih utama daripada dilakukan secara terang-terangan. Namun jika tidak sampai bersedekah karena ia maksud sembunyikan, maka tetap menyampaikan sedekah tadi secara terang-terangan itu lebih baik. Jadi semuanya dilakukan dengan kembali melihat maslahat.”
Kata Ibnu Katsir berkata bahwa tetap bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih afdhol karena berdasarkan hadits,
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata,
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan, “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031).
Hadits di atas menunjukkan bahwa keutamaan sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Para ulama mengatakan bahwa inilah yang berlaku pada sedekah sunnah, secara sembunyi-sembunyi itu lebih utama. Cara seperti itu lebih dekat pada ikhlas dan jauh dari riya’. Adapun zakat wajib, dilakukan secara terang-terangan itu lebih afdhol. Demikian pula shalat, shalat wajib dilakukan terang-terangan, sedangkan shalat sunnah lebih afdhol sembunyi-sembunyi karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.”
Para ulama katakan bahwa penyebutan tangan dan kiri di sini hanyalah ibarat yang menggambarkan sedekahnya benar-benar dilakukan secara diam-diam. Tangan kanan dan kiri, kita tahu begitu dekat dan selalu bersama. Ini ibarat bahwa sedekah tersebut dilakuan secara sembunyi-sembunyi. Demikian kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
Hanya Allah yang memberi hidayah.
KISAH SECANGKIR KOPI.
KISAH SECANGKIR KOPI..
Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dos en senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yg tinggi serta kemapanan ekonomi & sosial.
Setelah saling menyapa & berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yg begitu padat, tugas yg menumpuk & banyak beban lainnya yg seringkali membuat mereka stress..
Sejenak sang dosen masuk ke dalam rumah.. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi & berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yg mewah. Cangkir-cangkir kristal, Cangkir-cangkir melamin & Cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya.. Ukirannya, warnanya & harganya yg waaahh. Namun ada juga cangkir plastik yg biasanya berada di rumah orang-orang yg amat miskin.
Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”.
Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yg kalian pilih..?! Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yg biasa..?
Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yg paling istimewa. Namun seringkali itulah yg membuat kalian menjadi gelisah & stress..!
Sejatinya yg kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dgn cangkir-cangkir yg mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yg dipegang orang lain..!!
Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta & kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yg membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah..!
Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan utk menikmati kopi.. Karena itu kunasehatkan kpd kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya..!!”.
Sejatinya, inilah penyakit yg diderita manusia. Banyak orang yg tidak bersyukur kepada Allah Ta'ala atas apa yg ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya..! Sebab ia selalu membandingkannya dgn apa yg dimiliki orang lain..!
Setelah menikahi seorang wanita cantik yg berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dgn wanita yg lebih istimewa dari istrinya..
Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri..
Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri & anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yg dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yg mereka punya..!”
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengingatkan;
"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ؛ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
"Barang siapa yg melewati harinya dgn perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya & memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi, dinilai hasan oleh al-Albani).
Seorang bijak berpetuah; “Alangkah anehnya kebanyakan manusia..! Mereka korbankan kesehatan utk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yg telah hilang..!
Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini & tidak pula hidup di masa datang..!
Mereka senantiasa melihat apa yg dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yg dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yg dimiliki orang lain & tidak pula bisa menikmati milik sendiri.
Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama..!” Maka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun itu.. (Akhukum Fillah)
Suatu hari di sebuah universitas terkenal. Sekelompok alumnus bertamu di rumah dos en senior, setelah bertahun-tahun mereka lulus. Setelah mereka semua menggapai kesuksesan, kedudukan yg tinggi serta kemapanan ekonomi & sosial.
Setelah saling menyapa & berbasa basi, masing-masing mereka mulai mengeluhkan pekerjaannya. Jadwal yg begitu padat, tugas yg menumpuk & banyak beban lainnya yg seringkali membuat mereka stress..
Sejenak sang dosen masuk ke dalam rumah.. Beberapa saat kemudian, beliau keluar sambil membawa nampan di atasnya teko besar berisikan kopi & berbagai jenis cangkir. Ada cangkir-cangkir keramik tiongkok yg mewah. Cangkir-cangkir kristal, Cangkir-cangkir melamin & Cangkir-cangkir plastik. Sebagian cangkir tersebut luar biasa indahnya.. Ukirannya, warnanya & harganya yg waaahh. Namun ada juga cangkir plastik yg biasanya berada di rumah orang-orang yg amat miskin.
Sang dosen berkata, “Silahkan.. masing-masing menuangkan kopinya sendiri”.
Setelah setiap mahasiswa memegang cangkirnya, sang dosen berkata,
“Tidakkah kalian perhatikan bahwa hanya cangkir-cangkir mewah saja yg kalian pilih..?! Kalian enggan mengambil cangkir-cangkir yg biasa..?
Manusiawi sebenarnya, saat masing-masing dari kalian berusaha mendapatkan yg paling istimewa. Namun seringkali itulah yg membuat kalian menjadi gelisah & stress..!
Sejatinya yg kalian butuhkan adalah kopi, bukan cangkirnya. Akan tetapi kalian tergiur dgn cangkir-cangkir yg mewah. Terus perhatikanlah, setelah masing-masing kalian memegang cangkir tersebut, kalian akan terus berusaha mencermati cangkir yg dipegang orang lain..!!
Andaikan kehidupan adalah kopi, maka pekerjaan, harta & kedudukan sosial adalah cangkir-cangkirnya. Jadi, hal-hal itu hanyalah perkakas yg membungkus kehidupan. Adapun kehidupan (kopi) itu sendiri, ya tetap itu-itu saja, tidak berubah..!
Saat konsentrasi kita tersedot kepada cangkir, maka saat itu pula kita akan kehilangan kesempatan utk menikmati kopi.. Karena itu kunasehatkan kpd kalian, jangan terlalu memperhatikan cangkir, akan tetapi nikmatilah kopinya..!!”.
Sejatinya, inilah penyakit yg diderita manusia. Banyak orang yg tidak bersyukur kepada Allah Ta'ala atas apa yg ia miliki, setinggi apapun kesuksesannya..! Sebab ia selalu membandingkannya dgn apa yg dimiliki orang lain..!
Setelah menikahi seorang wanita cantik yg berakhlak mulia, ia selalu berfikir bahwa orang lain menikah dgn wanita yg lebih istimewa dari istrinya..
Sudah tinggal di rumah sendiri, namun selalu membayangkan bahwa orang lain rumahnya lebih mewah dari rumah sendiri..
Ia bukannya menikmati kehidupannya beserta istri & anak-anaknya. Tapi justru selalu memikirkan apa yg dimiliki orang lain, seraya berkata, “Aku belum punya apa yg mereka punya..!”
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengingatkan;
"مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ؛ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا"
"Barang siapa yg melewati harinya dgn perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya & memiliki makanan untuk hari itu; seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya". (HR. Tirmidzi, dinilai hasan oleh al-Albani).
Seorang bijak berpetuah; “Alangkah anehnya kebanyakan manusia..! Mereka korbankan kesehatan utk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul, gantian mereka gunakan harta tersebut untuk mengembalikan kesehatannya yg telah hilang..!
Mereka selalu gelisah memikirkan masa depan, namun melupakan hari ini. Akibatnya, mereka tidak menikmati hari ini & tidak pula hidup di masa datang..!
Mereka senantiasa melihat apa yg dimiliki orang lain, namun tidak pernah melihat apa yg dimilikinya sendiri. Akibatnya, ia tidak bisa meraih apa yg dimiliki orang lain & tidak pula bisa menikmati milik sendiri.
Mereka diciptakan untuk satu tujuan, yakni beribadah. Dunia diciptakan untuk mereka gunakan sebagai sarana beribadah. Namun justru sarana tersebut malah melalaikan mereka dari tujuan utama..!” Maka, mari kita nikmati kopi kehidupan tersebut, apapun itu.. (Akhukum Fillah)
KEGIATAN PRAKTEK MENGAJAR YANG BAIK
KEGIATAN PRAKTEK
MENGAJAR YANG BAIK
OLEH GURU SD/MI
TAHAB 1 DI KEC. SAMBUNGMACAN
YANG DISELENGGARAKAN OLEH USAID PRIORITAS
DI MIM BANARAN SAMBUNGMACAN (SEKOLAH MITRA)
TANGGAL 24 NOPEMBER 2014
YANG DISELENGGARAKAN OLEH USAID PRIORITAS
DI MIM BANARAN SAMBUNGMACAN (SEKOLAH MITRA)
TANGGAL 24 NOPEMBER 2014
Model Penilaian Portofolio
Model Penilaian Portofolio
A. Dasar pemikiran
Penilaian
portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterpkan di Indonesia sejak
kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk
meningkatkan kulitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah
satu bentuk penilaian berbasis kelas
mempunyai fu ngsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang telah dilakukan
selama ini. Oleh sebab itu, penilaian portofolio harus dilakukan secara akurat
dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti
autentikyang dimiliki oleh peserta didik.
B. Pengertian
penilaian portofolio
Istilah portofolio (portfolio) pertama kali di
gunakan oleh kalangan potografer dan artis. Melalui portofolio, para
portogrsfer dapat memperhatikan prospektif pekerjaan mereka kepada pelanggan
dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinnya. Secara umum, portofolio
merupakan, kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan
dan menilai perkembangan suatu proses. Dalam dunia usaha, portofolio banyak di
gunakan untuk menilai keefektifan suatu proses produksi dari jenis produk
tertentu. Dalam dunia kesehatan, portofolio dapat dilihat dari kartu menuju
sehat (KMS) yang digunakan untuk memantau perkembangan pertumbuhan bayi dari 0
tahun sampai usia tertentu.
Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan
guru untuk melihat perkembangan peerta didik dari waktu ke waktu berdasarkan
kumpulan hasil karya sebagai collection of
learning experience yang terdapat di
dalam pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (cognitive),
ketrampilan(psychomotor) maupun sikap dan nilai(affective). Artinya, portofolio
bukan hanya berupa benda nyata, melainkan mencangkup “ segala pengalaman
batiniah” yang terjadi pada diri peserta didik. Portifoliio juga dapat juga di
gunakan oleh peserta didik unyuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu
pengetahuan yang telah di pelajari, baik di kelas, di halaman sekolah atau di
luar sekolah. Dalam bidang bahasa, portofolio dapat merupakan suatu adjective yang sering disandingkan dengan konsep lain,
seperti penbelajaran dan penilaian, karena itu timbul istilah portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.
Menurut para ahli,portofolio memiliki beberapa
pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang
sebagai metode /tehnik/cara. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik,
ataukumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan
dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang di simpan dalam
bindel.misalnya, bundelan hasil kerja peserta didik yang di simpan dalam mulai
dari tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan
melaksanakan tugas terstruktur, sampai pada tes akhir. Portofoli ini merupakan
kumpulan karya terpilih dari perserta didik , baikperseorangan maupun kelompok.
Istilah karya terpilih menunjukan bahwa tidak semua karya peserta didik dapat
di masukan ke dalam portofolio tersebut. Karya yang di ambil adalah, karya
terbaik, karya yang paling penting dari pekerjaan peserta didik, yang bermakna
bagi peserta didik, sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
telah di tetapkan.
Penelaian portofolio berbeda dengan jenis
penilaian yang lain. Penilaian pertofolio adalah suatu pendekatan atau model
penilaian yag bertujuan untuk mengukur kemampuan pesrta didik dalam membangun
dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya
melalui pengumpulan (collection)
bahan-bahan yang relevan dengan tujuan
dan keinginan yang di bangun oleh peserta didk, sehingga hasil pekerjaan
tersebut dapat di nilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi,
penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja peserta
didik atau di gunakan untuk menilai kinerja.
Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan
peserta didik sendiei dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan
kemampuan yang telah di perolehnya. Jadi, pesrta didik akan mampu melakukan
penilaian diri . ketrampilan menemukan kelebihan dan kekurangansendiri, serta
kemampuan untuk menggunakan kelebihan tersebut dalam mengatasi kelemahanya
merupakan modal dasar penting dalam proses pembelajaran.
C. Tujuan
dan Fungsi Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat
formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk
mementau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik
dalam merefleksi pembelajaran eraka sendiri . portofolio seperti ini difokuskan
pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tijuan formatif dan
diagnostic. Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaia n sumatif pada
akir semester atau akir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai
alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik, yang
menunjukkan prestasi peserta didikdalam mata pelajaran tertentu.
1. Tujuan penilaian poortofolio
Pada
hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada
orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengakap dengan dukungan
data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta
didik dalam belajar dalm kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran
dar I rapor,dengan demikian rapor tetap harus dibuat.
Tujuan
penilaian portofolio:
a. Menghargai perkembngan peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran
c. Menberi perhatian pada prestasi kerja
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimentasi
e. Meningkatkan evektivitas proses pembelajaran
f.
Bertukar
informasi antara orang tua peserta didik dengan guru
g. Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta
didik
h. Meningkatkan kemampuan refleksi diri
i.
Membantu
peserta didik merumuskan tujuan.
Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yang harus
dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan penilaian tersebut. Dalm portofolio
bayak di gunakan tes tertulis, dan catatan kemampua. S.Surapranata dan M.
Hatta(2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberap tujua, yaitu” menghargai perkembangan yang dialami peserta didik,
mendokumentasikan proses pembeljaran yang berlangsung, member perhatian pada
[restasi kerja peserta didik yang terbaik,merefleksikan kesanggupan mengambil
resiko dan melakukan ekperimentasi,meningkatkan efektivitas proses pengajaran,
bertukar informasidengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain,membina dan
mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik, meningkatkan
kemampuan melakukan refleksi diri, membantu peserta didk dalammerumuskan
tujuan.
2. Fungsi penilaian portofolio
Sebagaimana
telah disinggung sebelumnya bahwa portofolio merupakan kumpulan karya peserta
didik yang disimpan dalamsebuah file.namun, bukan berarti portofolio hanya
merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik melainkan juga
sebagai sumber informasi bagi guru, orang tua, dan peserta didik itu sendiri.
Portofolio dapat juga dijadikansebagi bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan
yang telah di lakukan peserta didik sehingga guru dan orang tua mempunyai
kesempatan untuk mengembngakan kemamapuan peserta didik.
Fungsi
penilaian portofolio dapat kita lihat dari berbagai sssegi, yaitu:
1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan
orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta
didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensibelajar, dan inovasi
pembelajaran.
2. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakn
komponen kurikulum , karena portofolio mengaharuskan peserta didik untuk
mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
3. Portofolio sebagai alat peniaian autentik.
4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta
didik untuk melakukan self-assessment. Maksudnya, peserta didik mempunyai
kesepakatan yang banyak untuk menilai diri sendiri waktu ke waktu.
D. Prinsip-prinsip
penilaian portofolio
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya
interaksi multiarah, yaitu dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke
guru, dan antar peserta didik. Direktorat PLP ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003)
mengemukakan pelaksanaan penelitian portofolio hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip”mutual turst,
confidentiality, joint ownership, satisfaction, and relevance”.
1. Mutul trust (saling mempercayai ), artinya jangan
ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta
didik. Mereka harus sama-sama saling percaya, saling membutuhkan, saling
membantu, terbuka, jujur, dan adil sehingga dapat membangun suasana penilaian
yang lebih kondusif.
2. Confidentiality(kerahasiaan bersama), artinya guru
harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang
ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau
diperlihatkan kepada siapa pun sebelum di adakan pameran. Hal ini dimaksudkan
agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa si permalukan.
3. Joint ownership(milik bersama), artinya semua
hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama
antara guru dan peserta didik karena itu harus di jaga bersama, baik
penyimpananyamaupun penempatanya. Berikan kemudahan kepada peserta didik untuk
melihat, menyimpan, dan mengmbil kembali portofolio mereka. Hal ini dimaksudkan
juga untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik.
4. Satisfaction(kepuasan) artinya, semua dokumen
dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator
harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik,
karena dokumn tersebut merupaka bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil
pembinaan guru.
5. Relevance(kesesuaian), artinya dokumen yang ada
harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator yang
diharapkan. Kesesuaian ini pada giliranya berkaitan dengan prinsip kepuasan.
E. Karakteristik
Penilaian Portofolio
Sebagaimana penulis telah kemukakan bahwa
penilaian portofolio dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajran yang berbasis
portofolio. Kalau huru menggunakan model pembelajaran tradisional, tentu guru
akan kesulitan melakukan penilaian portifolio, terutama dalam mengembangkan
instrument penilaianya. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak
hanya terjadi di dldalam kelas, tetapi
juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan peserta didik
yang di nilai melalui penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan peserta didik
yang di lakukan baik di kelas maupun di luar elas sesuai dengan tuntutan
kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi juga dimensi
produk.
Di samping
itu,melalui penilaian portofolio, peserta didik dapat ementau perkembangan
kemampuanya secara andiri, enunjukan cara belajar yang berbeda antara seorang
peserta didik dengan peserta didik lainya. Menunjukkan kualitas hasil
pekerjaanya, menunjukan kelebihanya yang mereka miliki, mengembangkan kemampuan
bersosialisasi, dan memotivasi dirinya nuntuk lebih giat melakukan kegiatan
belajar, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan
dialog dengan guru dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan
kekurangannya.
Menurut Barton dan Collins dalam S.Suurapranata
dan M.Hatta(2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian
portofolio, yaitu multisumber, autentik, dinamis, ekplisit, integrasi,
kepemilikan, dan beragam tujuan.
Multisumber dimaksutkan bahwa pelaksanaan
penilaian portofolio harus dilakukan berbagai sumber seperti, peserta didik,
guru, orang tua, masyarakat, dan evidence
lainya, seperti gambar, lukisan, jurnal,
audio, baik secara tertulis maupun tindakan. Evidebce yang dimaksud haruslah
autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang hendak dicapai. Misalnya, jika
guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik tentang keterampilan computer,
maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik dalammengunakan
computer, bukan dengan cara member tes tertulis tentang pengetahuan
computer.begitu juga, ketika guru ingin mengaetahui kemampuan peserta didik
dalam melaksanakan senam kesehatan
jasmani, tentunya guru harus meliahtat secara langsung bagaimana peserta didik
menunjukkan atau mempraktikkan gerakan-gerakan senam kesehatan jasmani, bukan
memberikan tes tertulis tentang cara-cara melaksanakan senam kesehatan jasmani.
Disamping itu, penilaian portofolio menurut danya
pertumbuhan dan perkembangan dari setiap
peserta didik. Oleh sebab itu, sebaiknya setiap evidence dari waktu ke waktu
harus dikumpulkan dan didokumentasikan. Seandainya evidence tersebut akan dipilih, maka pilihlah secara selektif.
Penilaian ortofolio harus jelas, baik jenis, teknis, prosedur,maupun kompetensi
yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetepi pesrta
didik. Dalam pelaksanaanya, antara kegiatan peserta didik di kelas dengan
kehidupan nyata haruslah terintegrasi. Artinya, penilaian portofolio tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa
yang mereka alami. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan antar
mengaitkan antar kemampuan yang di perolehnya dengan kenyataan sehari-hari.
Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio
adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhapdap semua evidence yang dikumpulkan guru,
sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidence . pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengcu pada
kompetensi yang harus dikuasaioleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan
lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran,seperti keefektifan program,
perkenbangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik
ke berbagai pihak yang berkepentingan.
F. Kelebihan
dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Kelebihan model penilaian portofolio, antar lain:
1. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasaekan feed-back dan refleksi diri.
2. Membantu guru melakukan penilaian secara
sdil,objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi
kreativitas peserta didik di kelas.
3. Mengajak
peserta ididik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang mereka telah
kerjakan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam rangka implementasi
program pembelajaran.
4. Meningaktkan peran peserta didik secara aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
5. Membeeri kesempatan kepada peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan mereka.
6. Membantu guru mengklasifikasi dan mengidentifikasi
program pembelajaran.
7. Terlibatnya berbagai pihak
8. Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian
diri
9. Memungkinkan guru melakukan penilaian secara
fleksibel, yetapi tetapmengacu pada kompetensi dasar dan indicator hasil
belajar yang ditentukan.
Adapun kekurangan penilaian portofolio antara
lain.
1. Membuthkan wakyu dan kerja ekstra
2. Penilaian portofolio dianggap kyrang reliable
dibandingkan dengan bentuk peniliain yang lain
3. Ad a kecenderungan
guru hanya memperhatikan pencapain akir sehingga proses penilaian kurang
mendapat perhatian.
4. Orang tua peserta didik sering berfikir skeptic
karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka.
5. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas
6. Analisis terhadap penilaian portofolio masih
relative baru sehingga masih banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang
belum mengetahui dan memahaminya.
7. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam
skala nasional.
G. Jenis
Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberikan
pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian
portofolio secara bervariasi sesuai jenis kegiatan belajar yang di lakukan peserta
didik. Artinya, hasil belajar peserta didik tidak dapat di ukur hanya ddengan
satu jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian.
Di samping itu, setiap jenis portofolio mempunyai instrument yang berbeda.
Dengan demikian, guru harus mempunyai kecakapan khusus bagaimana mengembangak
berbagi instrument dalam setiap jenis penilaian portofolio.tahapan penilaian
portofolio akan memberikan pemahaman kepada guru bahwa penilaian portofolio
tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sistematis, bertahap,
rasional, sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditetapkan. Banyak guru yang
salah melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur yang
harus ditempuh. Akibatnya, peserta didik dapat di rugikan.
Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka
penilaian portifolio dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio
perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihay dari system, portofolio dapt
dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Portofo;io perseorangan merupakan kumpulan hasil
kerja peserta didik secara perseorangan, dan portofolio kelompok merupakan
hasil karya sekelompok peserta didik
atau kelas tertentu.
H. Tahap-tahap
Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap
untuk menggunakan sebuah system portofolio, yaitu “mengindentifikasi tujuan dan
focus portofolio, mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai,
mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam
praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum”.
Tahap pertama akan merupakan dasar bagi penentuan tahap selanjutnya. Oleh sebab
itu, jawablah semua pertanyaan pada
tahap pertama tersebut sebelum lanjut pada
tahap berikutnya. Dalm tulisan ini,tahap-tahap penilaian portifolio yang
disarankan adalah sebagi berikut:
1. Menentukan tujuan dan focus portfolio. Hal ini
dapat di lakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Mengapa
portofolio itu akan dilakukan?
b. Tujuan pembeljaran dan tujuan kurikulum( dalam hal
ini kompetensi dasar) apa yang akan dicapai?
c. Alat penialain yang bagaimana yang tepat untuk
meniai tujuan tersebut?
d. Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil
pekerjaan yang baik, pertumbuhan dan kemajuan belajar, atau keduanya?
e. Apakah portofolio itu akan digunakan untuk
formatif, sumatif, diagnostic atau semua?
f.
siapa yang
akan di libatkan dalam menentukan tujuan, focus, dan pengaturan portofolio?
2. Menentukan isis portofolio
Setelah
menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan isi portofolio. Dengan
ddemikian, isi portofoliotentunya harus sesuai dengan tujuan portofolio, isi
portofolio haris menunjukkan kemampua peserta didik sesuai dengan kompetensi
yang di harapkan.
3. Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria
penilaian harus diruskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses
pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian sangat
bergantung pada kompetensi, cara menialai dan yang dinilai.
4. Menyusun format penilaian
Sebagaimana
isi dan kriteria penialain, maka format penilaian pun harus mengacu pada
tujuan.format penilaian banyak modelnya. Salah satunya bisa menggunakan
model skala dengan tiga kriteria,
seperti: baik, cukup, kurang.
Contoh:
Kompetensi
dasar:
Mengoperasikan
kompuetr
Berbasis
windows 2007
|
Nama : Angga Zalindra Nugraha
Tanggal
: 20 November 2008
|
indikator
|
Penilaian
|
a.
Melakukan
pengetikan dengan windows 2007.
b.
Melakukan
layout naskah dengan Word 2007
c.
Mencetak
naskah yang telah di buat
d.
Membuat
table dan gambar
e.
Memasukkan
gambar ke dalam file
|
Baik
|
Dicapai melalui:
|
|
-bantuan guru
|
|
-seluruh kelas
|
|
-perorangan
|
5. Mengidentifikasi pengorganisasian portofolio.
Siapa yang akan terlibat dalam portofolio tersebut?
6. Menggunakan portofolio dalam praktik
7. Menilai pelaksanaan portofolio
8. Menilai portofolio secara umum
I. Bahan-bahan
Penilaian Portofolio
Pada Prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta
didik harus diberikan penghargaan. Tujuanya adalah untuk emberikan penguatan
dan semangat beljar. Penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan penilalian
portofolio. Bahan penilaian portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan
peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, klipling,
hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan, dan hal-hal yang mennyangkut
pribadi peserta didik. Di samping itu, bahan penialaian portofolio dapat di peroleh
dari alat-alat audio-visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan
penilaian portofolio dapat dikelompokan
menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Penghargaan yang di peroleh peserta didik, baik
tertulis, maupun lisan, seperti setifikay hasil omba atau catatan guru tentang
penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada pesera didik dalam kurun waktu
tertantu.
2. Hasil pekerjaan peserta didik, seperti lembar
kerja siswa, klipping, gambar, hasil kerja kelompok , dan hasil ulangan
3. Catatan/lapaoran dari orang tua peserta didik atau
teman sekelas
4. Catatan pribadi peserta diidik
5. Bahan-bahan lain yang relevan
6. Alat-alat audio-visual, video atau disket
Setelah
semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan
dalam sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dpkumen, guru hendaknya
memperrhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, seriap dokumen harus dibuat identitas peserta
didik, seperti nama, nomor induk, kelas,
dan nama sekolah.
Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka
setiap dokumen harus dibuat daftar isi dokumen.
Ketiga, isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map
atau folder fan di susun secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang telah
ditetapkan.
Keempat, isi dokumen hendaknya dikelmpokkan sesuai dengan
mata pelajaran dan setia mata pelajaran diberikan warna yang berrbeda.
Kelima, setiap isi dokumen harus ada catatan atau
komentar dari guru dan orang tua.
Keenam, isi dokumen hendaknya sepihak oleh guru, tetapi
harus melibatkan peserta didik melalui proses diskusi.
J. Format
Penilaian Portofolio Produk
NO
|
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
|
INDIKATOR
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
01.
|
persiapan
|
I
|
||
II
|
||||
III
|
||||
02.
|
Pembuatan
|
Umum
|
||
Modivikasi
|
||||
khusus
|
||||
03.
|
Komponen penilaian
|
Desain
Bahan
Kreativitas
orisinalitas
|
Kriteria
penilaian:
Jumlah skor: 91
– 100 = sangat memuaskan
81 – 90 =
memuaskan
71 - 80 =
baik
61 – 70 =
cukup
60 – 0 = kurang
K. Format
Penilaian Penampilan
NO
|
ASPEK-ASPEK PENILAIAN
|
INDIKATOR
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
01
|
Persiapan
|
Bahan
Mental
Fisik
|
||
02
|
proses
|
Tahapan
Kerapilan
Kerja sama
|
||
03
|
penampilan
|
Percaya diri
Penugasan
Daya tarik
|
||
Jumlah skor
|
||||
nilai
|
||||
Bandung,
Guru,
…………………….
|
L. Format
Penilaian Lembar Kerja
NO
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
01
|
Pemahan materi
|
Akurat
|
||
02
|
sitesis
|
Tepat
|
||
03
|
penyimpulan
|
Sesuai
|
||
04
|
penampilan
|
Rapi dan menarik
|
||
Jumlah skor
|
||||
nilai
|
||||
Bandung,
Guru,
……………..
|
M. Format
Penilaian Karya Tulis
NO
|
KOMPETENSI
|
INDIKATOR
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
01
|
KUALITAS INFORMASI
|
-AKURAT
-CERMAT
Teliti
-saksama
|
||
02
|
Pengorganisasian gagasan (masalah)
|
Tepat
Runtut
|
||
03
|
Kebahasaan
|
Tata bahasa
Gaya bahasa
|
||
04
|
penampilan
|
Rapi
menarik
|
||
Jimlah skor
|
||||
nilai
|
||||
Bandung,
Guru,
………………
|
N. Format
Penilaian Portofolio Tampilan
NO
|
Aspek-aspek penilaian
|
indikator
|
skor
|
keterangan
|
01
|
isi
|
|||
02
|
tampilan
|
|||
03
|
penyampaian
|
|||
Jumlah skor
|
||||
nilai
|
||||
Bandung,
Guru,
……………
|
O. Format
Penilaian Tugas Terstruktur
Nama
siswa :……………………………………………………………………
Kelas :……………………………………………………………………
Mata
pelajaran :……………………………………………………………………
Jenis
tugas : Makalah
no
|
Aspek-aspek penilaian
|
Nilai
|
bobot
|
Nilai x bobot
|
01
02
03
04
05
06
07
08
|
Judul
Masalah
Metode penulisan
Landasan teori
Sistematika penulisan
Pembahasan
Simpulan
Bahasa:
-
Tata
bahasa
-
Gaya
bahasa
|
1
1
1
2
1
2
1
1
|
||
jumlah
|
10
|
Subscribe to:
Posts (Atom)