GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

siswa

siswa

.

Q.S. Ali Imran : 104

"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNKAR; MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.” (Q.S. ALI IMRAN [3]: 104)

KH. AHMAD DAHLAN

"HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH DAN JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"

Pantun nasehat MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN

Pantun nasehat

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Tiap nafas tiadalah kekal,
Siapkan bekal menjelang wafat.
Turutlah Nabi siapkan bekal,
Dengan sebar ilmu manfaat.

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

KUMPULAN PANTUN JENAKA MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN

KUMPULAN PANTUN JENAKA
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di tepi rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawa,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya bingung kamu pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Jauh di mata,dekat dihati,
Jauh di hati,dekat dimata,
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Ada apa diseberang itu,
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan takut,
Jangan kawatir,
Itu kentut,
Bukan petir
Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak bisa diharap,
Bodi bohai betis berkurap

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Buah Nanas, Buah bengkoang,
Buah jambu, Buah kedondong,
Ngerujak dooooooooonggggggg
Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola,
Beli pangkur dua-dua,
Mendengar kucing berbiola,
Duduk termenung tikus tua
Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol,
Aku tersenyum malu sekali,
Ingat dulu suka mengompol
Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris 
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk tua tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Jikalau lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri Jerman,
Ramai askarnya mati mengamuk,
Rangup gunung dikunyah kuman,
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Berderak-derak sangkutan dacing,
Bagaikan putus diimpit lumpang,
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur,
Tanam bayam jauh ke tepi,
Walaupun musang sedang tidur,
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Orang menganyam sambil duduk,
Kalau sudah bawa ke balai,
Melihat ayam memakai tanduk,
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat,
Di kedai kami berjual sisir,
Sang buaya melompat ke darat,
Melihat kambing terjun ke air

Renungan Islam MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN


 
Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.

Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..

Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.

Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.

Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.

Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.

Teruslah berbuat baik... berkata baik...!

Kritisi semua yang tidak baik.

Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

*******************************************************************************************************
*Setiap Manusia ada Bahagiannya*


JANGAN KITA KELUHKAN MASALAH YANG MENIMPA...

kerana.. setiap sesuatu ada sebab dan hikmahnya..

ajarkan diri agar menjadi seorang yang meredhai ketentuanNya..


ingatlah..
setiap manusia mempunyai bahagian mereka tersendiri..
baik yang susah atau pun yang senang..

makanya..

hadirkan lah diri selalu dengan Maha pencipta..

PELAJARILAH CARA TERBAIK MENJADI INSAN YANG SOLEH WA MUSLEH

sekian.. slmt beramal
*******************************************************************************

*Masa Silam*

Masa silamku mengajar aku bertatih melawan godaan,

Masa silamku membuat aku kenal diri ini,

Masa silamku membuat aku kenal erti sahabat, teman dan lawan,

Masa silamku menjadikan aku cukup dewasa tika ini,

Masa silamku adalah guru terbaikku.

Masa silam adalah tempat paling jauh bagi manusia.

Kau, aku dan kita semua bukan semulia junjungan besar yang maksum dari dosa,
Pasti pernah terpalit calar hitam di masa silam nan lalu....

***************************************************************************

*ALLAH bersama kita *


jangan pernah kita merasa putus asa..

kerana ujian ALLAH itu untuk keimanan kita terhadapnya..

berbanggalah kerana dengan ujian itulah tanda Allah sayang kepada kita..

jika merasa sendiri..
ALLAH telah berpesan kepada kita bahawa....

sesunguhnya Dia bersama dengan hambanya..

mengapa kita ragu lagi..

sedangkan surat CINTAnya untuk kita telah DIA utuskan kepada kekasihnya,,
dan kini,

surat cinta itu ada pada kita..
maka bukalah..


*********************************************************************************


menadah tangan dengan niat bermunajat dan mengadu padaNya satu kehebatan dikau telah lakukan..

sujud merendah diri kepada Nya 1 perhambaan dikau kepadaNya..
dikau mengagumi kecantikan, keindahan yang diciptakanNya..
katakan SUBHANALLAH pada setiap inci yang dikau perlihatkan...


semuanya dari pada DIA..
siapakah DIA?

ALLAH. ALLAH.. ALLAH..

DIA yang menurunkan AL-QURAN kepada MUHAMMAD untuk dijadikan panduan hidup setiap ummahnya..

AL-QURAN yang suci..

di ajarkan kita pelbagai bentuk syariat, akhlak, muamalat..

semuanya indah...

ALLAHUAKBAR..

jadi..

mengadulah setiap masalah mu kepadaNya...

DIA maha mendengar...

DIA maha pengasih..


menangisah kepadanya...

sahabat.. jadi keluhkan permasalahan mu..

ujian yang didatangkan penuh dengan hikmah dariNya..


UNTUK..

menguji keimananmu kepada ALLAHU RABBI...

*********************************************************************************

*Kadang-Kadang*

✿◠‿◠♥
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komen..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..

tapi..

Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..

kerana..

DIAM kita mungkin disalah tafsir
DIAM kita mungkin mengundang syak wasangka
DIAM kita mungkin disilap terjemah..
DIAM kita mungkin tidak membawa apa-apa maksud..

maka..

jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM…

✿◠‿◠♥

********************************************************************************

*Peringatan Untuk Kita*

Ada orang study SEDIKIT, tapi dapat BANYAK = ANUGERAH
ada org 'study' BANYAK, tapi dapat SEDIKIT = UJIAN

~ILMU akan melekat pada HATI yg bersih~

-waktu exam cmne, study lah kuat mana pun, kewajipan FARDHU AIN jgn tinggal..

-SOLAT jangan dilengah-lengahkan..

-Jgn pula, dalam mencari keBERKATan belajar, kita membuat perkara yg DIA murka..

Timbul pulak soalan, kenapa ada org TAK SOLAT,tapi dia CEMERLANG dlm akademik?
Jawapannya: ISTIDRAJ (nikmat kesenangan,kejayaan,kekayaan dan kemewahan diberikan oleh Allah kpd manusia yang mana tidak diredhaiNYA, untuk menyesatkannya lagi).

"Ya Allah,penuhilah dada kami dengan cahaya iman dan ilmu

********************************************************************************

*RENUNGKAN*

"LIFE MUST GOES ON !!!...
EVEN THOUGH WHATEVER HAPPEN...
WE MUST FACE IT...
DUGAAN ITU DTGNYE DR ALLAH...
SO, ALLAH KNOWS WHAT IS THE BEST FOR US"... ❤

✿ Aku meminta kpd ALLAH setangkai bunga segar, DIA beri kaktus berduri.. Aku minta kupu-kupu, diberiNya ulat berbulu.. Aku sedih & kecewa.. ❤

✿ Namun kemudian, kaktus itu brbunga indah sekali.. dan ulat itu pun mnjd kupu-kupu yg sangat cantik.. Itulah jalan ALLAH, indah pd masaNya!.. ❤

✿ ALLAH tidak memberi apa yang kita harapkn.. tp, Dia memberi apa yang kita perlukn.. Kadang kala kita selalu berasa sedih dan kecewa.. akan tetapi, jauh di atas sana, Dia sedang mengatur yg terbaik dalam kehidupan kita.. ❤

✿ ~*:: Bercinta Sampai Ke Syurga ::*~ ✿
************************************************************************************


Orang-orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat


Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah
(tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’"
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)


Sisa Umur Kita



Tiba-tiba saja terfikir suatu hal, yaitu umur manusia. Saya bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana kalo saya tahu bahwa umur saya hanya sampai umur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi. saya terpikir banyak hal yang akan saya lakukan. Saya tertarik untuk berbagi kisah ini pada saudara2 pembaca blog ini. semoga kita bisa diskusi dan mendapat banyak manfaat.

jika anda tahu sisa umur anda tinggal 1 tahun, apa saja yang akan anda lakukan untuk mengisi sisa umur itu?

mungkin sebagian akan menjawab:

bersenang-senang
jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi
makan sepuasnya setiap hari
segera nikah
dll

mungkin sebagian orang yang lain memilih:

memperbanyak ibadah shalat dan dzikir
memperbanyak sedekah
memperbanyak silaturahim
bekerja lebih giat
memberikan hak keluarga dan orang-orang disekitarnya
dll

kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang?

Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati. ketika kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap saat bisa jadi ajal kita, maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita. Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati. apakah saat remaja? ataukah saat kita sudah tua? dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. apakah hari ini? atau besok? dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati. apakah saat tidur? apakah saat berkendaraan? ataukah ketika kita sedang membaca Al Quran?

Seandainya ALLAH menghendaki semua manusia mengetahui kapan ia mati, dimana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini dihiasi kebaikan demi kebaikan? saya rasa tidak.

kemungkinan yang bisa kita bayangkan:

sedikit manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah
lebih banyak manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya
jauh lebih banyak lagi manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia bertaubat

Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia. orang-orang seperti ini selalu berfikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini didominasi kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.

Maka segala puji bagi ALLAH Yang Maha Sempurna perhitungannya. ALLAH sangat memahami betapa manusia senantiasa berada antara kecenderungan yang baik dan yang buruk (QS Asy-Syams: 8), maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut, dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. untuk apa? agar manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar manusia selalu berada dalam kebaikan.


Cemaskan 5 hal ini



diambil dari nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan. antara lain:

1. Ibadah kita

Adakah ibadah kita selama ini cukup pantas untuk diterima Allah SWT. Ataukah jangan-jangan shalat yang begitu banyak kita kerjakan itu hanyalah gerakan tanpa makna. Dan ataukah puasa dan amal kita hanyalah penghias hasrat semata. Bukankah misi hidup manusia didunia adalah beribadah pada ALLAH? lalu apa gunanya kita jika semua ibadah kita tidak diterima oleh ALLAH. Selayaknya kita selalu meminta pada ALLAH untuk memperbaiki ibadah kita dan terus menjaga niat kita hanya untukNya.

2. Dosa-dosa kita

Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup? Segala yang besar berasal dari yang kecil. kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil. merasa dosa kecil tidaklah terlalu besar dampaknya. padahal semua yang besar berasal dari yang kecil. Bagaimana jika ibadah kita yang pas-pasan senantiasa dikikis oleh dosa yang membesar?

Semoga ALLAH senantiasa menjaga kita dari dosa kecil dan besar.

3. Surga dan Neraka

Surga dan neraka adalah konsekuensi dan keniscayaans hidup manusia setelah hari perhitungan. Hanya ada dua tempat itulah tempat kita kembali nanti.

Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka? dan sudahkah kita yakin akan kenikmatan surga?

Sudahkah kita pantas memasuki surga? dan sudahkah kita yakin bisa terhindar dari siksa neraka?

Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik disisi ALLAH SWT

4. Masa lalu dan masa depan

Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik. sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui. Untuk itu, setiap hari kita diingatkan oleh ALLAH melalui setiap shalat kita untuk senantiasa diberikan petunjuk menapaki jalan yang lurus.

5. Keridloan Allah atas semua tindakan kita

Dari semua hal yang kita lakukan dahulu, sekarang maupun yang akan datang, adakah kita yakin bahwa semua itu mendatangkan ridlo ALLAH? ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya, atau bahkan membawa murka ALLAH? kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan. bisa jadi hal kecil yang kita lakukan dapat membawa nilai besar disisi ALLAH. baik itu nilai kebaikan, maupun nilai keburukan.

Sedikit renungan semoga bermanfaat.


Menolong diri sendiri dengan “menolong” ALLAH



Teringat sebuah ayat motivasi luar biasa,
“Wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menolong (agama) ALLAH, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad: 7)

Adakah yang merasa berat menjalankan amanah?

adakah yang merasa terlalu lelah untuk melangkah?

adakah yang ragu pada pertolongan ALLAH?

jika kita membaca ayat diatas lalu mempertanyakan, “apakah benar semua orang yang menolong agama ALLAH akan ditolongNya?” maka kita perlu mengingat kembali kisah-kisah sarat mujizat yang telah membuktikan betapa luar biasa ALLAH membantu hambaNya yang berjuang untuk agamanya, sebagian diantaranya:

- Musa as, saat ALLAH membukakan jalan keluar ketika beliau bersama umat dikejar bala tentara fir’aun. disaat ada kekhawatiran akan keselamatan umatnya, disaat itulah ALLAH menurunkan bantuan luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya, ALLAH membelah lautan merah untuk jalan. dan akhirnya beliau as beserta umatnya selamat. Sedangkan fir’aun dan pasukannya yang terus mengejar akhirnya ditimpa air laut.

- Ibrahim as, disaat ALLAH menyelamatkan beliau dari siksaan api yang siap memanggang beliau.

- Muhammad saw, disaat para malaikat turun ke bumi dan menjadi bagian dari pasukan mujahid melawan kaum quraisy. Pasukan muslim yang hanya 314 orang berhasil menumbangkan kesombongan kaum kafir yang berjumlah seribu orang dengan semua tokoh kaum musyrikin.

- Yunus as, yang diselamatkan ALLAH dari perut ikan paus.

Dan begitu banyak kisah lain yang menjadi bukti nyata betapa ALLAH menurunkan bantuanNya pada hamba-hambaNya yang berjuang membela agamaNya. Keikhlasan dan totalitas perjuangan mereka telah menyentuh kehendak ALLAH untuk menurunkan bantuanNya. Sungguh, tiada keraguan atas apa yang dijanjikan ALLAH pada umat manusia.

pertanyaannya kemudian adalah:

masihkah kita ragu?

masihkah kita enggan?

sudahkah kita menunaikan kehormatan hidup kita sebagai pembela (agama) ALLAH?

Semoga kita senantiasa diistiqomahkan dalam jalan kebenaran. aamiin…

Siapapun kita yang menjalani aktivitas dakwah Ilallah,

Siapapun kita yang senantiasa menjalani rutinitas hidup untuk mencari keridloan ALLAH,

Siapapun kita yang senantiasa berjuang untuk pertemuannya dengan ALLAH,

katakan ” BISMILLAHI ALLAHUAKBAR ! “, lalu biarkan ALLAH membantu kita dengan kuasaNya.

Sabar Menyikapi Musibah



Seorang ulama mendapat ujian hebat dalam hidupnya. Saat itu beberapa saudara mengunjungi beliau untuk menghibur. Dalam kesempatan tersebut, dengan tenang beliau berkata: “Aku telah membuat obat dengan 6 resep”. Yang lain lalu bertanya, “apa itu?”. beliau menjawab:

1. Percaya pada ALLAH

2. Aku tahu segala sesuatu yang ditakdirkan pasti terjadi

3. Kesabaran adalah hal terbaik yang musti dilakukan oleh orang yang sedang dalam ujian ALLAH.

4. Bila aku tidak dapat bersikap sabar, apalagi yang bisa aku lakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diriku.

5. Bisa jadi aku tertimpa sesuatu yang lebih buruk dari ini.

6. Dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan.

SUBHANALLAH..

Betapa indahnya urusan kaum muslim itu. Jika ia mendapat nikmat ia besyukur, itu terbaik baginya. jika ditimpa musibah ia bersabar, itu yang terbaik baginya.

Saudaraku, selalu ada hikmah dibalik musibah. Dan selalu ada balasan dari tiap kesabaran. Mari senantiasa berbaik sangka pada ALLAH, karena sungguh, ALLAH lah yang paling mencintai kita. CintaNya tidak hanya lewat suka dan tawa kita, tapi juga lewat musibah dan bencana. Dan yakinlah, ALLAH yang menguasai segalanya tidak akan zalim pada umatNya.

“kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” ( QS. 23:62 )

“karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94: 5-6 )

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Allah swt telah berfirman: “Aku adalah tergantung dalam zhan (prasangka) hamba-Ku kepada-Ku. Sesungguh-nya Aku selalu beserta hamba-Ku selagi dia berdzikir kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Segala puji bagi ALLAH, semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.

Selalu Ada Kemudahan


Setiap manusia pasti mempunyai masalah. Sering kali kita dihadapkan dengan ujian hidup. Ada yang begitu berat untuk dihadapi, ada yang begitu ringan untuk diselesaikan. Tapi satu hal yang perlu kita sadari, semua orang pasti mendapatkan ujian. semua orang menghadapi masalahnya masing-masing. Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah seberapa cerdas menyikapinya, seberapa siap menghadapinya, dan seberapa cantik menyelesaikannya.

mari merenungi isyarat dari ALLAH;

“Apakah kamu mengira kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatanya rasul dan orang-orang beriman bersamanya:”Bilakah datangnya pertolongan ALLAH?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH itu amat dekat.” (QS. 2:214)

Saudaraku, mari kuatkan keyakinan kita terhadap pertolongan ALLAH. Dan dengan ijinNya, pancaran cahaya akan membantu kita menjalani semua ujian dengan berkah, hingga semua masalah dapat berakhir dengan indah.

mari kembali merenungi ayat cinta dariNya,

“kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” ( QS. 23:62 )

“karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94: 5-6 )

“…Barang siapa bertaqwa kepada ALLAH niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada ALLAH niscaya ALLAH akan mencukupkannya…” ( QS 65: 2-3 )

Tidakkah kita melihat pertolongan yang dijanjikan ALLAH pada seluruh umatNya?


ada 5 tipe manusia yang hidupnya selalu menderita:

Manusia yang mengira bahwa hidup ini selalu mulus.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu menghadapi peristiwa yang diharapkan.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu dicintai orang lain.
Manusia yang terlalu mencintai sesuatu.
manusia yang tidak bergantung pada ALLAH SWT.

Untuk itu, jika kita ingin hidup bahagia, kita harus mempunyai kesiapan:


Siap menjalani hidup yang berliku-liku, penuh hambatan dan gangguan.
Siap menjalani peristiwa yang tidak diharapkan.
Siap dibenci orang.
Siap untuk tidak terlalu mencintai benda atau manusia lainnya.
Siap menggantungkan semua hanya pada ALLAH SWT saja.

Saudaraku, Sudahkah kita siap?

HYMNE MI OLEH MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN

HYMNE MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI)

Pencipta : Bapak Ikin Sodikin, S.Pd.I
Segala puji ku sembahkan, ke haribaan-Mu ya Allah
Atas limpahan karunia-Mu yang tak terhitung nilainya
Engkau anugerahkan amanat pendidikan
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Madrasah Ibtidaiyah wahana pengembangan
Pendidikan dasar
Menuju masyarakat beriman dan bertaqwa
Dan berakhlaqul karimah
*) dinyanyikan 2 kali putaran

MARS MI OLEH MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN

MARS MI
Lembaga Madrasah Ibtidaiyah
Wadah Pencetak Tunas Bangsa
Junjung Tinggi Panji Agama
Kibarkan Semangat Belajar Menuntut Ilmu
Tiada Jemu
Madrasah Ibtidaiyah Tetap Jaya
Siapkan Insan Mapan Masa Depan
Dalam Menghadapi Tantangan Zaman
Dengan Ilmu Iman dan Taqwa
Bangkitlah Bangsaku
Tegaklah Agamaku
Bersama Madrasah Ibtidaiyah

MARS MUHAMMADIYAH

MARS MUHAMMADIYAH


Sang Surya Telah Bersinar
Shahadat Dua Melingkar
Warna Yang Hijau Berseri
Membuatku Rela Hati

Yaa Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku


Di Timur fajar Cerah Gemerlapan
Mengusik Kabut Hitam
Menggugah Kaum Muslimin
Tinggalkan Peraduan

Lihatlah Matahari Telah Tinggi
Di Ufuk Timur Sana
Seruan Illahi Rabbi
Samina Wa Atthona

Yaa Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku

Siti Hajar, Perempuan Tegar

 

Siti Hajar, Perempuan Tegar


Wijie Intan Anugerah

“Kamu harus tinggal di sini,” demikian titah Nabi Ibrahim AS kepada isterinya Siti Hajar setelah menempuh perjalanan jauh dengan mengendarai unta.
“Apakah Allah yang memerintah kepadamu agar aku tinggal di sini ?” Tanya Hajar tanpa rasa gentar.
“Iya, “ sahut Ibrahim mantap.
“Jika demikian,  Allah tidak akan menelantarkanku.”
Nabi Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail tanpa keraguan sedikitpun. Keduanya dikuatkan hatinya untuk terus bertawakal demi menjalankan perintah Tuhan. 

Begitulah kira-kira dialog  yang terekam dalam sejarah. Meskipun kejadiannya berlangsung ratusan abad lalu, namun pesan-pesannya masih bisa dihayati sampai kini. Siti Hajar menerima amanah  suaminya dengan penuh ketulusan setelah ia tahu bahwa perintah itu berasal dari Tuhan. Ia merupakan sosok perempuan tegar dan cerdas mengambil keputusan, meskipun secara nalar penuh dengan risiko.

Bayangkanlah, seorang perempuan bersama anak balitanya  (Ismail) disuruh tinggal di tempat terpencil  yang belum dihuni manusia. Hanya berteman hamparan pasir dan perbukitan batu tanpa air dan tumbuh-tumbuhan.
Logika mengatakan, siapapun akan mati kelaparan. Namun fakta berbicara lain.  Desa Bakkah (kini menjadi Mekah) yang semula kering tandus akhirnya berubah menjadi kawasan yang makmur dan menjadi pusat peradaban manusia.


Bahan Renungan

Hari Raya Idul Adha dengan segala rangkaian ibadah di dalamnya menyimpan pelajaran sangat mendalam, terutama berkenaan dengan keteladanan sosok Siti Hajar, perempuan  sabar, ikhlas dan tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan ketika berpisah dengan suaminya untuk bedakwah menjalankan perintah Allah SWT.

Siti Hajar merupakan simbol perempuan sabar yang taat pada perintah Allah dan sanggup mengemban kepercayaan dari suaminya.  Di tengah padang pasir yang ganas, Siti hajar mampu merawat dan mendidik puteranya Ismail dengan penuh tanggungjawab. Segala kesulitan diterimanya dengan penuh tawakkal dan lapang dada.

Ketika Ismail sangat kehausan sementara persediaan air telah habis, maka Siti Hajar berlari kesana-kemari dari bukit Safa ke Marwa mencari sumber air, namun tidak ditemukan.    Di luar dugaan, ketika Ismail kecil menggerak-gerakkan kakinya, seketika itu keluarlah air yang melimpah dari bawah padang pasir disertai suara yang gemuruh. Sambil berteriak  “Zumi-zumi !” (Berkumpullah !)  Siti Hajar menampung  air tersebut ke dalam kirbat. Selanjutnya, tempat keluar air tersebut dinamakan sumur zam-zam.

Peristiwa Siti Hajar mencari air merupakan jejak sejarah yang dibicarakan berulang-ulang setiap tahun. Hal tersebut memberi ispirasi bagi umat manusia di kemudian hari serta diabadikan oleh Allah swt lewat salah satu ritual ibadah Haji yakni Sa’,i berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa. Ibadah Sa’i mengandung pelajaran dan bahan renungan mengenai pengorbanan, perjuangan, dan kesabaran seorang istri yang ditinggalkan suaminya. Di tempat yang “seram” hanya tinggal berdua dengan Ismail kecil.

Kesabaran yang tinggi dengan landasan  keimanan yang kokoh telah menjadikan Siti Hajar berada dalam derajat yang tinggi, khususnya di hadapan Allah SWT. Kesabaran sesungguhnya merupakan spesifikasi yang dimiliki manusia dan tidak digambarkan pada malaikat  yang selalu taat dan tak punya nafsu membangkang. Sifat sabar juga tidak dimiliki  binatang yang diliputi berbagai kekurangan dan didominasi nafsu.   

Dalam Alquran, kata sabar disinggung puluhan kali,  ditambah dengan keterangan tentang berbagai keutamaan dan derajat yang  diperoleh manusia yang sabar.  Bahkan kesabaran digambarkan juga sebagai sifat yang penuh hikmah dan dapat dijadikan sarana penolong dalam mengatasi berbagai kesulitan.


Parameter Kesabaran

Parameter kesabaran dapat dicermati dari sikap seseorang ketika awal terjadinya suatu musibah, masalah, atau cobaan lainnya.  Sebagaimana digambarkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Sabar itu hanya pada goncangan yang pertama.” (HR. Bukhari dan Muslim).  Sabda lain yang juga diriwayatkan Bukhari dan Muslim juga menyebutkan, “Tidaklah seseorang diberi karunia yang lebih baik dan lebih luas, selain dari kesabaran.”

Parameter kesabaran juga dapat dilihat jika seseorang yang dapat menenangkan anggota tubuh dan lidahnya ketika tertimpa musibah, masalah ataupun cobaan lainnya juga.  Ungkapan bijak menyebutkan, “Hai yang terguncang, engkau tidak bisa mengembalikan apa yang sudah lepas dari tangan. Namun, ringankanlah rasa kecewamu.”

Makna dari  peristiwa Siti Hajar  mudah-mudahan dapat mendorong kaum perempuan, lebih-lebih seorang istri,  agar tidak mudah goyah ketika menghadapi berbagai  tekanan hidup.Perubahan zaman dengan segala dinamikanya telah memunculkan problem kehidupan yang kompleks. Berbagai tekanan hidup, ekonomi misalnya,  dapat membutakan mata kaum perempuan  jika tidak disikapi dengan sabar, tawakkal sambil mencari jalan keluar.

Belakangan ini masyarakat  sering disuguhi berita-berita mengenaskan seputar kehidupan perempuan. Hanya karena himpitan ekonomi, seorang ibu nekat mengakhiri hidup bersama anak balitanya, atau tega membunuh darah dagingnya sendiri tanpa rasa belas kasihan.  Dalam kondisi tertekan yang berlebihan, kesabaran bisa lenyap dari kehidupan sehingga melahirkan tindakan nekat dan bodoh

Bekerja Keras dan Bekerja Cerdas

Penulis : Parmiyatun, S. Sos. I.
بسم الله الرحمن الرحيم
 
Allah SWT. memberi perumpamaan tentang bekerja keras dan bekerja cerdas, yaitu bekerja dengan giat, sungguh-sungguh, selektif hanya terbatas pada hal-hal yang baik, menghasilkan sesuatu yang baik, berguna atau membawa kemaslahatan, dan bekerja dengan network yang sangat rapih, bersinergi, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kesemua perumpamaan itu terdapat pada lebah.  QS. An Nahl : 69
 
Dengan demikian prinsip-prinsip bekerja keras dan bekerja cerdas, diantaranya :
 
     1.  Bekerja dengan giat, sungguh–sungguh, dan
          tidak menyia-nyiakan waktu.
 
Dalam bekerja, sungguh lebah telah bekerja   secara    perfek.   Disamping   itu
Allah sangat memperhitungkan waktu,  Allah “bermain” dengan menit-menit dan detik, semua dalam hisab-Nya. Contoh dalam perintah shalat dan puasa. Puasa kita akan batal jika kita sengaja mendahului buka puasa, walau hanya kurang satu menit. Dalam shalat telah ada waktu yang ditetapkan.
Diperintahkan pula untuk segera bekerja setelah menunaikan shalat. QS. Al-Jumu’ah : 10
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

Disamping itu Allah tidak melihat hasil, tetapi melihat apa yang kita usahakan. Tetapi sebagai hamba berakal, hasil dilihatnya hanya sebagai bahan evaluasi. QS. An Najm : 39

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
 
Sebagai muslim sebenarnya segala sesuatu itu baik, tidak ada ruginya bila segala usahanya telah diusahakan dengan sungguh-sungguh dan diniatkan karena Allah. Misal, seseorang yang berusaha dagang karena Allah, dia membawa dagangannya ke suatu tempat yang diperkirakan akan ada orang yang membutuhkannya. Baru niat berusaha saja dia sudah memperoleh satu poin pahala. Dilanjutkan dengan usaha membawa dagangannya satu poin pahala lagi. Apalagi bila ditambah dengan usaha sungguh-sungguh dengan mempelajari dan menerapkan ilmu-ilmu dagang, maka akan tambah poin pahala lagi. Perkara untung ruginya tinggal memasrahkan kepada Allah pemberi rezeki. Permasalahannya kadangkala rasa gengsi dan malas. Dan masih banyak contoh-contoh yang lain dalam kehidupan sehari-hari.
 
 
     2.  Bekerja sesuai spesialisasi.
 
QS. Az Zumar : 39
“Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui.”
 
Allah tidak akan menyusahkan hamba-hambanya baik yang fisiknya normal maupun tidak. Allah memerintahkan hambanya bekerja sesuai dengan kondisi dan keahliannya masing-masing. Akan tetapi Allah memberikan penghargaan kepada orang-orang yang mau bekerja, berusaha, berilmu (dengan usahanya) hingga membawanya pada profesionalisme tertentu.    QS. Mujadillah : 11
Dalam hal ini, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, spesialisasi keahlian/pekerjaan memang sangat dibutuhkan. Fokus pada bidang tertentu akan memberikan nilai tambah pada kredibilitas seseorang. Nabi Muhammad saw. mengingatkan,
 
“Apabila kamu menyerahkan  suatu urusan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”
 
 
 
3.  Membangun network
 
Kunci keberhasilan lebah yang lain diantaranya, dikarenakan network yang baik yang bersinergi. Network dapat dibangun melalui silaturahiim. Rasulullah saw. bersabda :
“…silaturahiim dapat membawa rezeki dan memanjangkan umur.”
Dewasa ini,  prinsip network dianggap sebagai kerja  cerdas yang banyak dibangun dan dikembangkan oleh pelaku-pelaku MLM (Multi Level Marketing). 
Khusus dalam hal ini memang ada MLM-MLM yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip nilai Islam, tetapi ada juga MLM-MLM yang tidak sesuai atau bertentangan. Dalam hal MLM membutuhkan pencermatan tersendiri ?
 
 
     4.  Tidak mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan yang buruk.
 
Prinsip kerja lebah yang lainnya adalah tidak mencampur adukkan antara yang baik dengan yang buruk. Lebah hanya mengambil yang baik-baik saja. Dan menghasilkan suatu yang bermanfaat. Adalah suatu dosa mencampuradukan pekerjaan yang baik dengan yang buruk. QS. At-Taubah : 102
 
 
          5.  Mempertahankan Harga Diri.
 
Lebah tidak mau mengganggu, tetapi akan bereaksi mempertahankan harga dirinya bila ada yang berani mengganggunya. Hal ini penggambaran betapa lebah mengetahui hak-hak dan kewajibannya.
Kiranya tidakkah kita mau mengambil pelajaran dari semua itu ?

Wallahu ‘alam bisshawwab

ETIKA BER- HP OLEH MIM BANARAN SAMBUNGMACAN SRAGEN

 ETIKA BER- HP

Penulis : Parmiyatun, S. Sos. I.
بسم الله الرحمن الرحيم
Duuuuts… ha…ha…ha…
Orang-orang clingak-clinguk dari tempat duduknya di dalam angkot “Hallo…oh…ya…bla…bla……” Baru semua tahu, Astaghfirullah, ternyata ringtone Hp, dikira (maaf) orang kentut!
Allaahu Akbar  Allaaaaahu Akbar   lho…lho…kok.. jam segini sudah masuk waktu ashar
Orang-orang clingak-clinguk dari meja kerjanya di dalam kantor  “Hallo…oh…ya…bla…bla……”  Baru semua tahu, Oh..oh..oh.., ternyata ringtone Hp, dikira panggilan dari Allah untuk menunaikan shalat ashar!

Perkembangan Iptek per-Hp-an memang sangat menggembirakan, dari segi teknologi. Mulai dari perkembangan teknologi Hp-nya sendiri. kian hari Hp semakin lengkap fiture-fiturenya. Perkembangan ringtone juga tak kalah ketinggalan. Begitupun jenis dan jasa penyedia voucher tumbuh bak jamur di musim hujan.
Pendek kata, hal ini juga membuka peluang-peluang bisnis bagi yang pandai menangkap peluang dan dapat memanfaatkannya. Tentu merupakan hal yang menggembirakan apabila dapat membuka kesempatan kerja atau memudahkan dalam aktivitas.
Bukankah tulisan ini pun mungkin anda baca menggunakan HP --yang terkoneksi ke internet-- ?
Disisi lain, seiring dengan perkembangan Iptek Hp, tentu dibutuhkan kesiapan-kesiapan mental, kematangan sikap dan rasa tanggung jawab dalam bersikap dan ber-Hp, sehingga dapat memfilter hal-hal yang berdampak negatif.

Perlu kritisi-kritisi tersendiri bagi orang tua, guna memberikan pemahaman-pemahaman kepada putra-putri dalam etika ber-Hp, mengingat saat ini Hp tidak hanya dimanfaatkan oleh orang dewasa, tetapi dikalangan tertentu sudah menjadi bagian gaya hidup putra-putri kita yang masih SD.

Sebagai mukmin yang muttaqin, barangkali kita sepakat apabila etika ber-Hp juga memerlukan kritisi, pencermatan, dan sikap yang penuh tanggung jawab, antara lain dalam hal :


1. Ringtone
Sebagai hamba Allah, manusia adalah merdeka, bebas memilih. Mau memilih hal-hal yang jelek “monggo” mau memilih hal-hal yang baguspun “silahkan”. Sebagai mukmin muttaqin, tentu kita selektif terhadap sesuatu hal. Tak terkecuali dalam hal ringtone. Seperti ringtone (maaf) kentut atau orang muntah misalnya. Tentu ini hal konyol dan kurang pantas, seandainya dibawa-bawa dekat banyak orang atau diantara orang-orang sedang makan. Tidakkah kita khawatir sedikit demi sedikit akan mengikis rasa sopan santun? Lebih-lebih dikalangan putra-putri kita? Q.S At-Tahrim: 6

Juga ringtone Adzan. Adzan adalah panggilan shalat dari Allah. Apakah kita menyamakan teman, saudara, dan lain-lain (manusia) sama dengan Allah sehingga panggilannya kita samakan dengan panggilan Adzan? Bagaimana pula bila nanti dapat mengecoh teman/ saudara kita yang lain untuk shalat atau berbuka puasa? Lantaran mendengar ringtone Adzan (dikira Adzan beneran) padahal bukan, dan bukan waktunya pula?! Kiranya sudah semestinya bila kita harus hati-hati dalam menggunakan simbol-simbol keagamaan.

2. Do’a dan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an
Dewasa ini telah banyak pula do’a-do’a dan ayat-ayat suci Al-Qur’an terdapat dalam Hp. Hp dalam kondisi off (mati) tak ubahnya seperti barang mati lainnya. Tetapi dalam kondisi on (nyala) dapat menampilkan ayat-ayat Al-Qur’an seperti bacaan Basmallah atau do’a-do’a.  Bila demikan adanya, hendaknya Hp dimatikan dahulu bila akan masuk kamar mandi/ WC. Hal ini sebagai adab yang perlu diperhatikan saat kita bersinggungan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang mulia
.
3. SMS
Dewasa ini SMS juga merupakan cara praktis dan mudah dalam menyampaikan memo. Kepraktisan dan kemudahan ini, sudahkah kita manfaatkan dengan semestinya?
Bukankah dengan menggunakan SMS Gateway kita bisa mengirim sebuah pesan ke beberapa tujuan hanya sekali kirim. Namun kita juga bisa --dengan menggunakan software tertentu-- hanya dengan sekali kirim mengirim 50 sampai 100 SMS yang sama ke nomor tertentu, sehingga HP penerima SMS tersebut kemungkinan akan hang karena kebanyakan menerima SMS.
Tidakkah kita terseret dalam keisengan-keisengan ber-SMS dan hal-hal yang mubadzir ? Tindakan iseng dan mubadzir, sesungguhnya dapat membawa kita menjadi teman syaithan.
Perlu kita sadari keisengan dan mubadzir, dapat berdampak pada tindakan boros dan kadang kala juga dapat membawa kerugian bagi orang lain. Misalnya kata-kata “sayang” yang tidak tepat, dalam ber-SMS (karena iseng dan canda) dapat menimbulkan bentrokan-bentrokan pada sebuah keluarga. Suami istri dapat ribut besar karena hal tersebut. Naudzubillah, bila kita menjadi pemicu rusaknya silaturahim.
4. Waktu ber-HP
Hal yang tidak kalah penting yang perlu mendapat perhatian kita, adalah waktu ber-Hp baik melalui SMS atau Calling. Bukankah ber-SMS atau Calling tak ubahnya seperti bertamu? Apakah kita akan tetap bertamu disaat-saat waktu shalat?  Waktu-waktu tengah malam?  Lebih-lebih bila hanya sekedar urusan biasa, urusan bisnis, lebih dari jam 10 malam? Urusan-urusan kurang penting? Mungkin masih dapat diterima bila hal tersebut memang benar-benar urgen. Seperti kematian misalnya atau sakit gawat. Dan lain hal yang benar-benar mangharuskan kita untuk ber-SMS dan ber-Hp, dan tidak bisa ditunda.
Dari itu semua,  tidakkah kita ingin menampilkan sikap yang terindah dari perilaku kita?
Bukankah itu semua pencerminan kualitas akhlaq kita ??
   Wallahu ‘alam bis-Shawwab

Mewaspadi Penyakit Mental "Aktivis Da’wah"

Mewaspadi Penyakit  Mental
"Aktivis  Da’wah"
 
 
    Oleh: Ust.H. Ibnu Sholeh, MA,MPI*
 
Salah satu penyakit da’wah yang banyak menimpa para da’i, adalah isti’jal (terburu-buru). Di dalam kamus da’wah, isti’jal berarti : ingin mengubah realitas kaum muslimin yang ada sekarang dalam sekejap mata. Tanpa mempertimbangkan akibat-akibat yang akan terjadi. Tanpa memahami kondisi dan situasi yang ada. Tanpa memiliki persiapan yang memadai, baik menyangkut sarana, manhaj atau kelanjutan pembinaan. Diantara bentuk-bentuk  isti’jal yang sering muncul ke permukaan da’wah :
                1. Ingin merekrut anggota jama’ah sebanyak-banyaknya. Tanpa memikirkan aspek kualitas (tarqiyah) moral, intelektual dan operasional. Tindakan ini, jika tidak segera diatasi, akan mengakibatkan tasaqut (bergugurannya) para prajurit da’wah dari “kafilah da’wah” ini, karena titian kehidupan setiap muslim, khususnya mereka yang terlibat aktif dalam gerakan da’wah, tidak akan lepas dari “hal-hal yang tidak menyenangkan”, sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW : “Syurga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan”. Akibat lain yang akan segera muncul, karena tindakan ini mengakibatkan terjadinya futur (kelesuan) di kalangan mereka. Tidak bergairah untuk melakukan tugas iqamatuddin. Akhirnya tidak memiliki rasa tanggung-jawab terhadap da’wah. Bahkan nilai-nilai ke-Islaman yang dimilikinya pun akan mengalami degradasi sampai pada batas yang sangat menyedihkan.
2. Ingin segera melihat dan memetik buah da’wah. Biasanya gejala ini muncul dalam bentuk gugatan-gugatan yang bernada frustasi : “Kita sudah berda’wah sekian lama, tapi mengapa tidak pernah menang?”. Tragisnya mereka mengartikan kemenangan da’wah itu hanya dengan banyaknya jumlah pengikut. Padahal kemenangan da’wah menurut Islam itu beraneka ragam bentuknya. Bisa dalam bentuk tersebarnya Ilmu yang bermanfaat,berpengaruhnya  fikrah dan tumbangnya prinsip-prinsip Jahiliah.
 
Sebab-sebab Terjadinya Isti’jal
Terdapat banyak faktor yang ikut membentuk sikap isti’jal pada seseorang, diantaranya :
                Pertama, faktor psikologis. Isti’jal, sebagaimana disebutkan Allah, adalah salah satu tabi’at yang melekat pada fitrah manusia.
 
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آَيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُون
“Manusia itu telah dijadikan (bertabiat ) tergesa-gesa” (Al-Anbiya’ : 37)
 
وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا
 
“ Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (Al-Isra’ : 11)
 
Sebab itu jika seorang da’i tidak dapat mengendalikannya, dengan kendali “akal” dan pemahaman, atau meredamnya, maka tidak ayal lagi naluri tersebut akan mendorongnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang “tergesa-gesa”, yang akan merugikan dirinya sendiri dan da’wah.
Dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan kata sabar lebih dari seratus kali. Baik dalam ayat-ayat Makkiah ataupun dMadaniyah. Ini berarti untuk membina dan mengarahkan naluri manusia ini kepada sikap dan tindakan yang terarah dan terprogram secara baik tidak hanya memperturutkan emosi.
                Kedua, karena semangat keimanan yang tidak dibarengi oleh penguasaan manhaj da’wah. Suatu program pembinaan yang hanya mengandalkan pada pemompaan semangat keimanan, tanpa dibarengi penguasaan konsepsional da’wah, maka tidak ayal lagi akan melahirkan tindakan tergesa-gesa. Sehingga terjadilah pemborosan potensi keimanan. Karena dis-alokasi oleh karena itu Allah memberi arahan kepada kita didalam ayatnya :
  قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا
 وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
“Katakanlah: “Ini jalanku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan bashirah (manhaj da’wah) yang jelas. Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf : 108).
 
Hendaknya, Al Qur’an jangan hanya dijadikan sumber nilai dan kekuatan moral (syariah). Tetapi harus juga dijadikan sebagai minhaj kehidupan dan da’wah yang akan memberikan bimbingan, dan arahan dalam mengalokasikan potensi moral tersebut.
 
 لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
“untuk tiap-tiap ummat di antara kamu, kami berikan aturan (syariat dan jalan yang terang (minhaj)”.  (Al-Maidah : 48)
 
Ketiga, Watak dan tabiat zaman dimana kita hidup sekarang ini. Keberadaan kita di abad teknologi dan informasi yang serba cepat dan canggih ini memberi kemungkinan memiliki andil dalam membentuk dan melahirkan sikap isti’jal. Sehingga para da’i pun ikut terbawa ingin cepat  didalam da’wahnya, ia lupa  manusia tidak sama dengan teknologi yang dapat dipercepat proses pematangannya.
Keempat, ketidaktahuan tentang cara kerja musuh. Ini kemungkinan lain yang ikut membidangi lahirnya isti’jal di kalangan ummat Islam, khususnya para da’i. Mereka mudah tertipu kepura-puraan lawan, yang menyelusup kedalam tubuh ummat Islam dengan membawa “racun-racun” pemikiran yang dibungkus dengan “cap-cap”  “jihad”,  “hijrah” dan lain sebagainya. Ini ditambah dengan ketidaktahuan mereka tentang Islam. Khususnya konsepsi Islam tentang masalah-masalah yang sering dipakai oleh musuh sebagai “pisau” untuk menusuk Islam dan ummatnya.
 
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوا ثُبَاتٍ أَوِ انْفِرُوا جَمِيعًا
“Hai orang-orang yang beriman, berhati-hatilah kamu, dan majulah (kemedan jihad) berkelompok-kelompok (jama’ah) atau majulah bersama-sama “. (An-Nisa’ : 71)
 
Kelima, lupa terhadap tujuan seorang muslim. Tujuan utama setiap muslim mencari keridhaan Allah. Ini tidak dapat tercapai kecuali dengan berpegang teguh terhadap manhaj-Nya. Teguh dan sabar, hingga menghadap kepada-Nya.
 
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Allah, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabbnya”. (Al-Kahfi : 110).
 
Mereka lupa bahwa kita hanya dituntut untuk beramal shalih. Amal yang sesuai dengan manhaj-Nya. Kita tidak dituntut “Hasil” atau kemenangan dalam wujud kekuasaan. Sebab, hal ini merupakan wewenang Allah yang akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
 
 وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَى وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah”. (Al-Anfal : 10)
 
Sesungguhnya fenomena terjadinya isti’jal di dalam da’wah ini bukan monopoli abad kita sekarang saja. Di masa Rasulullah SAW pun fenomena isti’jal ini pernah muncul. Khabbab bin Al-Arit ra. pernah datang kepada Rasulullah tentang ihwal dirinya, dan para sahabat yang menghadapi gangguan yang tak terperikan. Khabbab berkata “Wahai Rasulullah SAW, tidakkah engkau berkenan untuk berdo’a bagi kami ”.jawab Nabi SAW, “Kalian ini belum seberapa. Orang-orang sebelum kalian bahkan ada yang dimasukkan ke dalam lubang, kemudian digergaji kepalanya menjadi dua. Tetapi itu semua tidak membuatnya bergeser dari agamanya., tetapi kalian tergesa-gesa”.
 
Isti’jal, suatu sikap yang berbahaya dan harus dihindari dalam da’wah. Diantaranya dapat disembuhkan dengan bekerja melalui program yang terarah, manhaj pembinaan yang jelas dan menyeluruh, dalam suatu mekanisme kerja yang terpadu serta terstruktur. Tanpa program atau manhaj da’wah yang jelas dan menyeluruh, selamanya kita akan terjebak ke dalam sikap isti’jal.
 
 *  Anggota Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, Kandidat Doktor Universitas Ibnu Khaldun Bogor

SEJARAH MUHAMMADIYAH SRAGEN

SEJARAH MUHAMMADIYAH SRAGEN

A.    LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH DI KAB. SRAGEN

Latar belakang berdirinya Muhammadiyah di Kabupaten Sragen, tidak jauh berbeda dengan kelahiran Muhammadiyah secara nasional, antara lain sebagai berikut :
1.      Berkat pendalaman para kaum Muslimin dan Muslimat Sragen terhadap Firman Allah dalam Al-Qur’an terutama :
a.       Surat Ali Imran ayat 104 tentang amar ma’ruf nahi munkar
b.      Surat Al Maun yang terdari dari 7 ayat. Tentang mencintai anak yatim, sayang kepada fakir miskin.
2.      Perilaku masyarakat yang terikat oleh adat kebiasaan yang berkaitan dengan upacara kelahiran, perkawinan dan kematian yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
3.      Kurangnya lembaga pendidikan Islam atau tidak adanya pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah waktu itu.
4.      Arus Kristenisasi lewat pendirian Sekolah Kristen yang dibiayai oleh Zending baik di kota Sragen maupun Plupuh.
5.      Telah berkembangnya Muhammadiyah diberbagai daerah dan telah berlangsungnya Konggres Muhammadiyah yang ke-16 di Pekalongan tahun 1927.

B.     SEJARAH PERJUANGAN GERAKAN MUHAMMADIYAH DAERAH SRAGEN

1.      MASA PENJAJAHAN BELANDA
Sampai dengan tahun 1926 secara Nasional Muhammadiyah telah melangsungkan Konggresnya yang ke-15 di Surabaya, dan periode kepemimpinan Muhammadiyah di Pusat telah berlangsung 2 (dua) periode kepemimpinan :
a.       Periode KH. Ahmad Dahlan Tahun 1912-1923
b.      Periode KH. Ibrahim tahun 1923-1932
Tahun 1926           : Bapak Prawiromisastro (ayah dari Ibu Supini PPI)
                                Mulai merintis terbentuknya Muhammadiyah di Sragen
Tahun 1926 ini pulalah mulai terbentuk Muhammadiyah Cabang Sragen namun pengesahannya baru 2 tahun kemudian. Dengan SK. No.69/SK.PM, 1 Juli 1928. Kepengurusan Cabang Muhammadiyah Sragen disyahkan. Adapun susunan pengurus PCM Srageb antara lain :
Ketua                    : R.Ng. Tjitroseno (Pens. Asis. Wedana Warujayeng, Kediri)
Wakil Ketua          : R.Ng. Wirjosumitro (Pens. Mantri Gardu Garam Poh Jaring,
                                Sukodono) Ayah Ibu Suwarni Sukuswo.
Pembantu              : R.Ng. Mangunmardowo (Pens. Asis. Wedana Boyolali).  Sastrosudirjo (Pens. PUK /ayah Supadmo, Sragen Manggis),  Tjitrohardojo (Juru Tulis Kaonderan Karangmalang).
Istri-istri beliau juga sebagai Aisyiayah dan memimpinya.
Tahun 1929 Pengurus periode II terbentuk
Ketua                    : R.Ng. Wiryosumitro (Menantu Bp. Tjitroseno)
Wakil Ketua          : R.Ng. Sastro Sumarto (Kepala SR I Sragen)
Sekretaris  : R.Ng. Gitoatmojo ( Guru SR I Ngrampal)
Keuangan  : Sastrowardoyo (Guru SR I Sragen)
Komisaris              : R.Ng Surowardoyo (Krapyak)
                                Mangunsumarto (Guru SR I Sragen)
                                R.Ng Puspowidjoyo (Pens. Peg. Candu Garam)
  Sastrongulomo (Al. Hadisumarto)
  Gito Santoso (Pens. Jawatan Penerangan)
Pada tahun 1930 Aisyiyah mengadakan ulang tahun, rapat akbar dan bazar diselenggarakan di halaman dan Pendopo Kabupaten Martonegaran (sekarang pasar cilik) dipimpin oleh Ibu Gitoatmojo dan pembicara oleh Ibu Demang Sukati. Dihadiri dan dilaksanakan berpakaian HW anak-anak kelas 5, 6, 7 Neutrale HIS dipimpin Mijnheer Soemarno.
Pernah mengadakan sholat Idhul Fitri dilapangan Murni dengan peserta 2 (dua) baris/shof bertindak sebagai imam dan Khotib Bapak Rois.
Pengurus Periode III Tahun 1934-1940
Susunan pengurunya diperbanyak dan ditambah :
Bagian Tabligh                  : R. Poedjopangripto
Bagian Pemuda                 : Darsohardjono (Guru SR I)
  Sudarman ( Guru SR I)
                                            Sutikno ( Guru SR. I)
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan, mendirikan Sekolah NAS (Nederlands Aisyiyah School pada tahun 1936. Berstandart HIS bertempat di Sragen Dok. Sebagai guru-gurunya antara lain :
a.       Ibu Walijah
b.      Ibu Sumiyati
c.       Ibu Sukati
d.      Ibu Abdul Aziz
e.       Ibu Indarsi
f.       Ibu Supini
Dan mendirikan Sekolah Schakel School Kelas IV-KI. VII menerima murid dari Vervalgschool dan NAS Kelas IV. Sebagai guru-gurunya antara lain :
a.       R.M Hartono
b.      R. Soetomboel
c.       Ibu Indrasti
d.      Hadisumarto
e.       Waloyo
f.       Bp. Ibnu Abdullah
g.      Bp. Sukarno
Pada tahun 1935 terbentuklah Muhammadiyah Group Plupuh namun ikut Cabang Solo, sebagai Ketuanya adalah Bapak Toto Suparno (Lurah Karangwaru). Kemudian pada tahun 1936 Grop Plupuh mendirikan S.R Muhammadiyah SP Kelas V dan sebagai Kepala Sekolahnya Bapak Hadi Suparmin. Yang bertindak sebagai guru-gurunya antara lain :
a.       Trisnoharyono
b.      Siswomartono
c.       Wignyo Suparlan
d.      Ismadi
e.       Hadisumarto
Tahun 1938 Group Plupuh mendirikan Sekolah CVO (Cursus Volks Onderwys) 2 tahun lama belajarnya. Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Tjiptohamijono, HR. Hasil belajar meluluskan 3 (tiga kali) antara :
1940          : 24 Orang
1941          : 21 Orang
1942          : 27 Orang
Pada tahun 1935 dibentuk Group-Group (ranting) diberbagai daerah antara  lain:
  1. Gondang                                 e. Sukdono
  2. Sambirejo                                f. Gemolong
  3. Karangmalang                         g. Kalijambe
  4. Sidoharjo                                 h. Masaran
1.1.            Ketua Group Gondang berturut-turut :
  1. Pringgoharjo (Sinder Kehutahan)
  2. Sawiruddin
  3. Parli dan Ibnu Abdullah salah seorang pengurus
1.2.            Ketua Group Sukodono : Cokrosudiro (Kep. SR Sukodono)
Usahanya : Mendirikan Mambaul Oelum (MO)
Gurunya                : Bapak Syomdani
                                Bapak Diryowikato
Dan mengadakan pengajian di 20 tempat secara rutin.
1.3.            Ketua Group Sumberlawang :
  1. Bapak Suhud (Naib Sumberlawang)
  2. Bapak Abu Sujak (ayah bapak Mukibun)
Group-group lainnya belum diketahui ketuanya.
Aisyiyah Kabupaten Sragen pada tahun 1938 mengadakan “Momen Aksi” yang disebut (Hari Anak Yatim). Kegiatannya antara lain mengumpulkan anak-anak yatim +  100 anak dan diberi makan dan pakain pantas pakai. Berbagai kegiatan dan amalan yang lain adalah :
  • Menentukan puasa dan Hari Raya sampai dengan Hisab
  • Sholat Idhul Fitri di Lapangan
  • Pembentukan Panitia Zakat fitrah dan Qurban
  • Mengadakan Khitanan Massal
3)      Ibu Suprapti
Pada tahun 1918 dibentuk HW, Pemuda Muhammadiyah (SD Putusan Konggres ke-21 di Makasar 1932), diganti menjadi Bagian Pelatih. Dalam geraknya yang terbatas terutama pengajian-pengajian masih dapat berjalan di kota Sragen.
Perlu diketahui bahwa tanggal 7 Nopember 1943 Partai Masyumi dibentuk di Yogyakarta, didukung oleh PSII, NU dan Muhammadiyah. Partai ini diijinkan oleh Jepang berdiri untuk menggantikan MIAI (Majlis Islam A’la Indonesia), Federasi 13 Organisasi Muslim yang dibentuk pada tanggal 21 September 1937 di Surabaya), yang dibubarkan pada bulan Oktober 1943. karena MIAI sudah tidak didukung lagi oleh NU dan Muhammadiyah dan tidak memuaskan Jepang.
Dengan kelahiran Masyumi yang juga terbentuk di daerah-daerah maka sulit membedakan antara pengurus anggota Masyumi dan Muhammadiyah. Walaupun ada juga yang membagi tugas siapa yang aktif di Muhammadiyah dan siapa di Masyumi. Di Kabupaten Sragen Bapak Juwadi, Bapak Kasah, bapak Pratowo dan Bapak Abdul Aziz banyak mengambil kegiatan di bidang Kepartaian, walaupun juga tidak melupakan perjuangan Muhammadiyah. Pada tahun 1944 SR Sempoerna Aisyiyah dilokasi SMP Muhammadiyah sekarang ditutup Jepang. Dan digabungkan dengan SR Kristen menjadi SR Negeri. Guru-gurunya dijadikan Pegawai Negeri dan dipindah tempat di sekolah kosong, meja kursi dipinjamkan ke PMI Sragen.
2.         JAMAN KEMERDEKAAN
1.      Masa Perjuangan Bela Negara : 1945 – 1954
Kepengurusan Muhammadiyah masa ini masih seperti pengurus periode IV dipimpin oleh Bapak Pujopangripto. Kegiatan tidak begitu menonjol, karena beberapa anggota aktif dalam Kelasaran dalam perjuangan Bela Negara dan membantu jalannya roda Pemerintahann. Dengan dibentuknya KNI pada minggu ke-2 bulan September 1945 di Sragen dibentuk KND (Komite Nasional Daerah), 10 orang anggota Muhammadiyah duduk dalam KND antara lain : Bapak juwadi, Bapak Kasah, Bapak Chusaini dan Ibu Abdul Azis.
Sesuai dengan UU No. 1 tahun 1945 dibentuklah Badan Eksekutif di Sragen dan Bapak Kasah masuk di dalamnya. Badan Keamanan Rakyat (BKR) dibentuk yang memimpinm Batalyon IV BKR Sragen adalah Bapak Gitowidakdo (Anggota Muhammadiyah).
Dibidang Kelaskaran
Anggota-anggota Muhammadiyah menjadi anggota Laskar Rakyat al :
a.       Bapak Wuryanto di AMS
b.      Ibu Indrasti
c.       Ibu Kasah di PPWS (Pers. Pejuang Wanita Sukowati)
Anggota Barisam, Kyai Laskar hizbullah, Sabilillah, dll., banyak dari anggota Muhammadiyah. Pada tahun 1947 terjadilah Clash ke-I, banyak pengungsi datang ke Sragen dari Salatiga dan Bandung. Muhmamadiyah watu itu menampung anak yatim dan orang jompo dibekas Seklah NAS. Clash ke-II, Kantor Pos dan Giro, Panti Asuhan yatim pindah ke Mojomulyo (Sekarang untuk PR, PCM Panti Raharjo) yang pada tahun 1950 anak-anak ditampung oleh Kantor Sosial di Pamardi Siwi, Jetis, Sragen.
Pada masa perjuangan fisik ini, diusahakan juga :
a.       Pendirian SMP Muhammadiyah siang hari
b.      Pendirian SGB Muhammadiyah di SR VI (Belakang Kawedanan Sragen).
Guru-gurunya antara lain :
a.       Darmo Cahyono (Kantor Pendidikan Agama)
b.      Bangun Sumarto
c.       Biarno
Pada tahun 1949 Muhammadiyah merintis berdirinya SR Muhammadiyah Kab. Sragen :
a.       Bermula dari siswa calon murid baru SR I lebih kurang 50 anak
b.      Anak ini ditampung di rumah Bapak Tarto Pengaja SR I
c.       Guru yang diserahi mengajar Ibu KAsah
d.      Tempat SR ini dipindah-pindah dari kliteh ke belakang Garuda dank e Sragen Manggis.
e.       Mendapat bantuan guru dari Solo : Bapak Wuryanto.
f.       SR Ini diakui oleh Pemerintah Tahun 1951
g.      Mendapat Subsidi dari Sub. Jateng tahun 1952. Subsidi tahun 1971 sebesar Rp. 236.154,- selama setahun.
Sekitar tahun 1959-1960 ketika Bapak Mulyadi Joyomartono menjadi Menteri Sosial YAPPI menerima Bantuan Kantor dan Gedung. Demikian pula menerima sebidang tanah dari Pemda Sragen untuk Masjid dan perluasan pondok di Mojomulyo. Selanjutnya didirikan pula Percetakan UPERPI yang sekarang dikelola oleh Bapak Basuki yang berlokasi di Pondok putrid Muhammadiyah (Belakang Kawedanan Sragen). Dulu dari Bapak Juwadi dan Bapak Sutarso (Kebon Asri) pada Putusan Muktamar Muhamamdiyah ke-31 di Jogyakarta agar Muhammadiyah memiliki Percetakan.

3.         MASA CEMAS, GANAS DAN TAHAN NAFAS
Periode Kepengurusan Muhammadiyah merupakan Period eke-VII
Susunan Pengurus tahun 1960-1966
Ketua                   : Darmosumarto
Wakil Ketua        : Much. Chusaini
Penulis                 : Sukusno
Bendahara           : Jamhari
Pembantu: Asmuni Fattach.
Bapenda Cab.      : Prawiro Sucipto
Pada periode ini Muhammadiyah Sragen dipimpin oleh seorang yang lemah lembut, halus, sabar namun situasi yang dialaminya adalah suasana :
a.       Masa kecemasan : karena ulah PKI masyarakat dibubarkan 17 Agustus 1960, tokoh Masyumi banyak yang ditahan, umat Islam dikambinghitamkan aksi sepihak dimana-mana istilah Borjois, Kapitalis, Spportunis, DI kontra revolusi banyak dituduh ke umat Islam.
b.      Ganas, tindakan kaum komunis baik menjelang atau saat G30S PKI meletus sungguh ganas.
c.       Panas, suasana adu kekuatan menjelang meletusnya G30S PKI dan pada saat perjuangan Orde Baru KAPPI, KAMI, KOKAM berhadaban dengan PNI asli pendukung Bung Karno sungguh ganas.
d.      Tahan Napas, karena bagaimanapun Muhammadiyah Sragen dengan KOKAM-nya harus dapat menahan diri dalam keadaan tahan napas.
Dalam perjalanan kepengurusan maka pada hari Kamis tanggal 23 September 1965 bagian Pendidikan dan Pengajaran Cabang Sragen (BAPENDAPCA) diserah terimakan dari Bapak Prawirosutjipto kepada Bapak SA. Rosyidi.
Penyerahan kekuasaan dilampiri daftar kekayaan berupa :
a.       Uang pesanan stempel Madrasah dan KKM sebesar Rp. 9.325,-
b.      1 meja, 3 kursi dan 1 almari pakaian r dirumah Bapak Purnomo.
Dalam suasana yang penuh pertentangan antara pemuda rakyat – Pemuda Marhaen (GPN) – Pemuda Muhammadiyah, maka pada saat Pimpinan Pemuda Muhammadiyah dipegang oleh Syamsul Huda, Pak Syamsuri, Pak SA Rosyidi pernah mendatangkan barisan Drum Band dari Bekonang pimpinan pak Ahyani.
Drum Band yang lengkap dengan seragam 2 stel keliling Kota Sragen, sungguh mengherankan, karena belum pernah ada, Drum band yang hebat, lengkap dan mengagumkan. Mereka berganti pakaian di Masjid Ittihat (sekarang Al Falah) untuk keliling yang kedua kalinya. Baru setelah organisasi-organisasi pemuda berusaha memilikinya, tetapi yang pertama memiliki juga KOKAM Sragen, yang berpakaian doreng.
Sebagai Mayoretnya                    : Dn. Siswoko dan Imam Maliki
Bag. Teknik dan pakaian            : Masduki (Kepala SD Mojo Sragen)
Komandan                                   : Syamsul Huda, SA. Rosyidi
Anggota a.l.                                 : A. Sukemi, Ichsan Triyono, Fachtur Sutarno,
  Suhardi, Ali Rohman, Darmanto, joko Utomo,
  dan Hadi Subroto.
Pada tahun-tahun ini masa Demokrtasi terpimpin, lahirlah istilah Nasakomisasi disegala bidang, sedangkan golongan A, diwakili NU terjadilah NUisasi, khususnya di Dep. Agama yang kebetulan Menteri Agamanya juga dari NU. Pegawai Depag, Naib-naib dari Muhammadiyah mulai goyah, dipindah atau sukar naik pangkat, akibatnya sebagian besar naib, guru agama Sragen pindah ke NU. Demikian juga MIM (Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah) yang semula bernama MWB banyak yang menghapusnya, menjadi MIS atau MI saja. Ditambah lagi Sekolah Guru-Guru Madrasah banyak lulusan USA, yang merasa diangkat oleh Depag sebagai guru negeri, maka MWB Sragen yang semula lebih dari 100, tinggal beberapa puluh saja.
Gerak Perjuangan Muhammadiyah yang terganggu karena goncangan sosial dan politik di Negara Indonesia ini, dipahami juga oleh PP Muhammadiyah periode Bapak HM. Yunus Anis 1959-1962. Pada saat itu, beliau mampu merumuskan suatu pedoman penting berupa :”Kepribadian Muhammadiyah”. Periode berikutnya Bapak. KH. Ahmad Bardawi 1962-1968 suatu periode dimana PKI ternyata terbuka kedoknya sebagai dalang dari G30S PKI. Oleh karena itu dengan tandas beliau berfatwa :”Membubarkan PKI adalah Perbuatan Ibadah”.
Dengan prestasi yang ditunjukkan oleh Muhammadiyah dalam membangun Orde Baru, maka Muhammadiyah mendapatkan pengakuan sebagai organisasi sosial yang berfungsi politik riil. Maka dibentuklah “Majlis Hikmah” suatu Majlis yang mengurusi urusan politik. Majlis Hikmah di Sragen dipimpin oleh Bapak Asymuni Fattach. Anggotanya Bapak SA. Rosyidi dan Bapak Prawiro Sucipto.
Perjuangan Muhammadiyah dalam menegakkan Orde BAru di Sragen antara lain :
a.       Sdr. SA. Rosyidi, Guru SPGN, (Anggota Muh) bersama Pak Rambat, Pak Sutarman dan Pak Sukarjo, dll, menjadi anggota Hansip di bawah Komando Bapak Margo Sayuti, ikut melaksanakan pembersihan PKI dan menjaga tawanan Gerwani di Kebon Asri.
b.      Sdr. SA. Rosyidi, dengan Surat No. 11/TPPPKP/21-1966 Tgl. 11 November 1966 sebagai anggota Team Penerangan s/d Febuari 1968 PEPEKUPER Sragen.
c.       Sdr. Syamsul Huda, Pemuda Muhammadiyah Ketua Presidium KAPPI Sragen (Kep. AP/KS/Sek/05/67) dibantu : Sangsang, Syamsuni, P. Hadi Subroto, F. Sutarno.
d.      Peristiwa Mencekam :
Juli 1967 KOKAM menghadiri ulang tahun PNI ke-40 dengan pembicara Hadi Subeno, diancam dengan pethel, akan dikeroyok oleh peserta apel yang bersenjatakan pethel, mereka memaksa untuk menyambul yel “Hidup Bung Karno”, KOKAM menahan diri untuk pulang. Pimpinan KOKAM SA. Rosyidiprotes keras dan malam harinya Sidang di KOMRES dan hasilnya “Damai”.
Konsekuensinya, Muhammadiyah sebagai organisasi berfungsi politik Riil. Muhammadiyah diberi hak duduk di DPRD Sragen sebanyak 3 (tiga) orang masing-masing :
1)      Bapak SA. Rosyidi
2)      Bapak Prawiro Sucipto
3)      Bapak Amin Hamidi
SK Pengangkatan No. PUOD. 1/9/10 Tgl 9 Febuari 1968
SK Pemberhentian No. PUOD. 3/47/5 Tgl. 7 Oktober 1971
Dalam periode kepengurusan ini berdiri sekolah-sekolah :
1)      4 SMP Muhammadiyah (Banaran, Gemolong, Tanon, Masaran)
2)      2 MTs Muhammadiyah ( Buluboto, Gemolong)
3)      1 SMEA Muhammadiyah dengan Kepala Sekolah Bapak Sunardi Ds, BA ; Jumlah murid awal 20 anak
4)      1 Muh di Siboto Kalijambe
5)      Beberapa Madrasah Diniyah kurang lebih 18 buah.
6)      Sebuah SKKP Muhammadiyah dari Taman Murni yang dibangun dengan pinjaman sepasang gelang dari Ibu Sungidi.
Muhammadiyah menyelenggarakan Muktamar dan Pemuda Muhammadiyah menghadiri antara lain :
1.      Di Yogyakarta Tahun 1968: Ibu Azis, Ibu Dullah, Ibu Suhaimi, Ibu Fuadi
2.      Di Jakarta Tahun 1966         : Muktamar Pemuda Muh ke-IV
  Sdr. SA. Rosyidi, Sdr. Slamet, Sdr. Bagus Suyoto.
Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) terbentuk.
Setelah melalui rapat-rapat yang ke-19 kali oleh panitia, akhirnya Partai Muslimin Indonesia terbentuk dengan surat Keputusan Presiden No. 70  Tahun 1968
Ketua Pimpinan Pusat    : H. Djarnawi Hadikusumo dari Muh.
Sekretaris Umum           : Drs. Lukman Harun dari Muh
Selanjutnya daerah-daerah segera mengikuti pendirian Parmusi antara lain Kab. Sragen. Periode Kepengurusan Parmusi Cabang Sragen :
Ketua                                         : SA. Rosyidi dari Muh
Sekretaris                                   : Syamsuni dari Muh
Kepengurusan BAPENDAPCA Kab. Sragen Tahun 1965-1968 berdasarkan SK Pimpinan Cabang Sragen No. F.7/1965 Tgl. 23 September 1965 a.l :
Ketua                                         : SA. Rosyidi
Wk. Ketua I                               ; Sadjimin
Wk. Ketua II                              : Soewarno
Penulis I                                     : Suyatno HM
Penulis II                                    : Ijan
K.U I                                          : Sutarso
K.U II                                        : Abdullah
Pembantu                                   : Joko Taslimun, BA
Perubahan terjadi pada tanggal 14 Januari 1966 Sdr. Suyatno HM mundur diganti oleh Soedarto, BE sekarang aktif di PGRI. Pada masa ini pula di Gemolong dibuka IKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta di Gemolong. Dosen sebagian besar dari IKIP Muhammadiyah Surakarta a.l :
a.       Bapak Drs. Sukarjo
b.Bapak Asyhuri
Tempat di Kompleks Masjid Gemolong, kantor dimukanya : suatu ketika IKIP ini diharuskan pindah di Kabupaten dan akhirnya harus menggabung ke Solo, setelah usaha-usaha untuk mendapatkan ijin gagal
Kepengurusan periode ke-VI : batas-batas tidak jelas.
Susunan Pengurus berdasar Surat Pengesahan PP No. 59/PMD Tgl. 30 Nopember 1966 s/d Korp. Muh. Daerah : 2 Oktober 1966.
Ketua                 : Asymuni Fattach
Wakil Ketua       : Darmosumitro
Sekretaris           : Syamsuni
Bendahara          : Djamhari
PPK                    : SA. Rosyidi
Anggota             : Badrun
Ky. Sodiq
Zuslam
Ahyani
Chusaini
Prawirosudiro

6.      MASA MINGGRANG MINGGRING – PRINDANG-PRINDING
Masa ini terjadi antara tahun 1970-1978. Tahun-tahun  menjelang pemilu 1971 dan 1977, merupakan suatu tahun dimana para anggota Muhammadiyah diresahkan oleh arus monoloyalitas. Sehingga mengakibatkan para anggota merasa taku apabila disebut disebut orang Muhammadiyah atau takut menjadi Pengurus Muhammadiyah kecuali yang memang siap siap mental dan mendapat ijin dari atasannya. Diundang Halal-Bihalal oleh Muhammadiyah setahun sekali saja ada yang tidak berani datang.
Susunan Pengurus PDM waktu itu :
Ketua                    : Djamhari
Penulis                   : Sardji Adisunarto
PPK                       : SA. Rosyidi
Walaupun demikian kemajuan dibidang pendidikan a.l :
1)      Tahun 1968 didirikan SMEA Muh Kep Sek I.           : Soenardi DS
2)      Tahun 1976 didirikan SPG Muh Kep. Sek. I             : Syamsul Huda
3)      Tahun 1977 didirikan SMA Muh Kep. Sek I             : Sameto
4)      Tahun 1977 didirikan STM Muh Kep. Sek I              : Cholid Rois
7.      MASA KEBANGKITAN KEMBALI
Masa ini berlangsung antara tahun 1978-1985
Tahun 1978 Pimpinan Muhammadiyah masih dipegang oleh Bapak Djamhari dan Majlis Pendidikan dengan Surat Keputusan PMD No. A-1/602/1978 Tgl. 20-12-1978 dengan susunan pengurus sbb :
Ketua I                  ; Ichsan Triyono
Ketua II                : SA. Rosyidi
Sekretaris              : Muti Uddin, BSc
Bendahara            : Suyatno HM
Sutarno, BA
P. Hadisubroto, BA
Suhardi DA, Ba
Masa periode ini sebenarnya sudah tidak termasuk sejarah masa lalu atau kisah masa lampau karena hampir semua yang hadir dalam seminar ini ikut mengalami dan menyaksikannya. Namun sebagai gambaran/ilustrasi untuk mendukung istilah kebangkitan a.l :
1)      Mulai mengangkat Guru Tetap dan Karyawan Tetap
2)      Menyusun pedoman Gaji guru
3)      Menyusun pedoman penyelenggaraan Administrasi.
4)      Mengadakan Raker Kepala Sekolah dan Bendahara
5)      Pembangunan Gedung sekolah baru
Seperti SPG 8 lokal, SMP bekas YAPPI, SMA 16 lokal, SMEA 10 lokal, STM 7 lokal, SMP Muh 11 Kedawung 8 lokal.
Mulai mengadakan Tabungan kemudian (Takem) dan Tabungan Kesejahteraan (Takes).

8.      MASA KETEGAPAN antara Th. 1985 – 1990.
Atas dasar SK PP Muh. No A-2/SKB/000/8590 Tgl. 4 JUni 1986
Susunan Pengurus PDM Sragen
Ketua I                  : Muti Uddin, BSc
Wk. Ketua I          : M. Chumaidi, SA
Wk. Ketua II         : Ahmad Sukemi
Wk. Ketua III       : Achyani Tugiyarto, BA
Sekretaris  I           : Drs. Jumadi
Sekretaris II          : Drs. Muh Sauman
Bendahara I          : Drs. Daldiri
Bendahara II         : Solichul Qodri, BA
Anggota                : M. Amin Ismail
Ichsan Triyono, BE
Suyatno HM, BA
9.      MASA PEREMAJAAN : 1990 – 1995
Susuna pengurus banyak didominasi Generasi Muda/Generasi Penerus yang menduduki jabatan :
Ketua I                  : Muti Uddin, BSc
Wk. Ketua I          : Ahmad Sukemi
Wk. Ketua II         : Ichsan Triyono, BE
Sekretaris  I           : Drs. Muh Sauman
Sekretaris II          : Mulyono Raharjo, BA
Bendahara I          : Drs. Daldiri
Bendahara II         : Sugeng, BA
10.  MASA PENGEMBANGAN GERAKAN 1995 – 2000
Pada masa kepengurusan kali ini masih tetap banyak didominasi oleh generasi Muda. Karena banyak dari generasi mudanya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sragen periode ini banyak melakukan pengembangan – pengembangan gerakan. Pembangunan – pembangunan gedung – gedung milik Muhammadiyah pada saat ini cukup lumayan untuk dibanggakan, diantaranya adalah :
  1. Pengembangan Balai Pengobatan PKU Muhammadiyah.
  2. Pembangunan Masjid dan Gedung di Islamic Center Muhammadiyah.
  3. Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah.
Pada masa kepengurusan tahun 1995 – 2000, susunan pengurusnya adalah sebagai berikut :
Ketua                                                        : Drs. Moh. Sauman
Ketua I                                                      : KH. Ahmad Sukemi
Ketua II                                                    : P. Hadi Subroto, BA
Sekretaris I                                                : Drs. Jumadi
Sekretaris II                                              : H. Moh. Bilal , BA
Bendahara I                                              : Drs. A. Mastur Abbas
Bendahara II                                             : H. Abdullah
Anggota /Ketua M. PKS                          : H. Suyatno HM, BA
Anggota/Ketua Majlis Kes                       : drg. H. Sunardi
Anggota/Ketua Majlis Dikdasmen           : Sugeng, S.Pd.
Anggota/Ketua Majlis Tabligh                  : H. Qowam Karim, BA
Anggota                                                    : dr. Karyanto
Ketua Majlis Pustaka                                : Drs. Sugimin
Ketua Majlis Wakaf                                  : Moh. Sukamto
Ketua BPK                                               : Mulyono Raharjo, BA
Ketua Majlis Ekonomi                              : Muslich WR.
Ketua Majlis Kebudayaan                                    : H. Isnaini KW
Ketua LPPK                                             : Sukardi, SE

11.  MASA PENUH DINAMIKA 2000 – 2005
Musyawarah Daerah Muhammadiyah Kabupaten  Sragen pada tanggal 7 Mei 2001 menjadi sejarah Muhammadiyah Sragen. Sebab pada Musyda kali ini muncul sebagai peraih suara terbanyak adalah seorang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, yang pada awalnya belum banyak terlibat di dalam kepengurusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah, namun sudah aktif di tingkat Cabang. Pada masa kepengurusan kali ini tidak banyak perubahan yang signifikan terjadi di Muhammadiyah, namun Muhammadiyah mulai di kenal dilingkungan birokrasi. Pada periode ini pula Muhammadiyah berada pada era reformasi dan sekaligus berada pada kondisi politik yang memanas, sebab proses pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung, sehingga dampaknya juga dirasakan oleh Muhammadiyah. Dan pada saat yang sama Ketua PWM Jawa Tengah (Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum) juga mencalonkan diri sebagai Anggota DPD, sehingga mau tidak mau banyak aktifis Muhammadiyah yang terjun pada dunia politik dan akhirnya Muhammadiyah juga menerima imbas darinya.
Pada periode kali ini, walaupun berjalan tertatih – tatih, namun ada beberapa hal yang patut untuk dicatat, diantaranya :
  1. Pengembangan Ponpes Darul Ihsan sehingga ada SMP Darul Ihsan.
  2. Pengembangan Islamic Centre Muhammadiyah sehingga berdiri SDIT Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen.
  3. Pengembangan Balai Pengobatan menjadi Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah dengan ijin Bupati Sragen.
  4. Pada periode ini pula dibuat rencana Balai Muhammadiyah Sragen yang mampu menaungi seluruh Majlis, Lembaga, Biro dan Ortom Muhammadiyah tingkat Daerah, yang rencana peletakan batu pertamanya pada acara rangkaian Musyda Muhammadiyah.
Pada masa kepengurusan tahun 2000 – 2005, susunan pengurusnya adalah sebagai berikut :
Ketua                                                        : Drs. H. Sutarno, MM
Ketua I                                                      : H. Qowam Karim, BA
Ketua II                                                    : Drs. H. Djamasri
Sekretaris I                                                : Drs. H. Ahmad Mastur Abbas, MM
Sekretaris II                                              : Drs. H. Achmad Markum
Bendahara I                                              : Drs. H. Sururi
Bendahara II                                             : Drs. Soewandi
Anggota /Ketua MPK & KM                   : Drs. H. Moh. Sauman, M.Pd.
Anggota/Ketua Majlis Dikdasmen           : H. Sugeng, S.Pd.
Anggota/Ketua Majlis Tabligh                  : Drs. H. Sajidan, M.Pd.
Anggota/Ketua MPK dan SDI                 : H. Sumadi
Anggota/Ketua Maj. Tarjih & PPI            : H. Abdullah Affandi, S.Ag, M.Ag
Ketua Majlis Wakaf                                  : Drs. H. Sugimin
Ketua Majlis Ekonomi                              : Drs. Moh. Dawam
Ketua Lembaga Seni & Budaya               : H. Ahmad Dahlan, SP
Ketua Lemb. Buruh,Tani, Nelayan           : Nur Cholis
Ketua LPPK                                             : Sukardi, SE
Ketua Lemb. Pemd. Hukum & HAM      : Faisal Prawata, SH
12.  MASA PENUH DINAMIKA TAHAP II 2006 – 2010
Muhammadiyah Sragen pada periode ini berada dalam kungkungan kekuasaan otonomi daerah (yang sebenarnya sudah mulai pada periode sebelumnya). Era otonomi daerah dan multi partai telah melahirkan tatanan kehidupan local yang dinamis sekaligus pragmatis. Pragmatisme politik telah begitu melekat ditengah masyarakat, sehingga idealisme gerakan Muhammadiyah senantiasa diuji oleh tarik ulur kepentingan – kepentingan sesaat. Muhammadiyah Sragen pada periode ini banyak mendapatkan ujian dan sekaligus tantangan. Dinamika Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu tahun 2009 kembali memberikan tantangan kepada Muhammadiyah. Setelah menjadi keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah tentang pengusungan kembali Ketua PWM Jateng (Drs. H. Marpuji Ali, M.Si ) sebagai calon Anggota DPD Jateng, Muhammadiyah Sragen mulai melakukan konsolidasi organisasi dan hasilnya perolehan suara Calon DPD dari Muhammadiyah mendapatkan suara terbanyak diantara calon yang lain. Namun, setelah penghitungan akhir tingkat Propinsi Calon DPD dari Muhammadiyah ini juga gagal.
Selain hal tersebut, tantangan Muhammadiyah yang lain adalah hubungan birokrasi Sragen yang kurang harmonis dikarenakan banyak kader – kader Muhammadiyah yang melakukan kritik terhadap kebijakan public pemerintah daerah.  Namun ditengah  tantangan dan cobaan yang bertubi – tubi ini, Muhammadiyah Sragen mampu melakukan konsolidasi dan pembenahan – pembenahan, diantaranya :
1.      Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sragen yang menelan dana lebih dari 400 juta. Gedung ini lalu dimanfaatkan sebagai secretariat baru PDM Sragen yang semula di SMP Muhammadiyah 1 Sragen (Jl. Raya Sukowati No. 129 Sragen. Gedung yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 06 Kutorejo Sragen Telp. 0271-892775 ini selain sebagai Pusat Kegiatan PDM Sragen, juga dimanfaatkan untuk kegiatan Majelis dan Ortom Muhammadiyah Sragen.
2.      Dibidang pendidikan; pada periode ini beberapa peningkatan terjadi, diantaranya:
2.1.    Jumlah Sekolah – sekolah Muhammadiyah mengalami peningkatan; yakni ada 13 SMP, 8 Madrasah Tsanawiyah,  8 SMA,  9 SMK dan beberapa Pondok Pesantren Muhammadiyah.
2.2.    Berkembangnya SDIT Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen menjadi salah satu sekolah favorit di Sragen.
2.3.    Berkembangnya Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen sebagai tempat pengaderan Muhammadiyah Sragen, dimana Ponpes DIMSA ini kemudian bisa melahirkan SMP dan SMA DIMSA.
3.      Dibidang Kesehatan, PKU Muhammadiyah Sragen di Masaran meningkat statusnya menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, namun di akhir periode ini, status Rumah Sakit ini kembali diturunkan karena beberapa factor.
4.      Dibidang Tabligh dan Dakwah, pada periode ini ada peningkatan kegiatan Tabligh dan pengajian Rutin; diantaranya :
4.1.      Pengajian Ahad Pagi Masjid Agung Al Falah Sragen yang dikelola Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus.
4.2.      Pengajian Ahad Pagi di Masaran
4.3.      Pengajian Ahad Pagi di Gabugan Tanon.
4.4.      Pengajian Rutin di Gemolong dan Cabang – cabang yang lain

Sumber : http://sragen.muhammadiyah.or.id/artikel-sejarah-muhammadiyah-sragen-detail-371.html