بسم الله الرحمن الرحيم
Allah
SWT. memberi perumpamaan tentang bekerja keras dan bekerja cerdas,
yaitu bekerja dengan giat, sungguh-sungguh, selektif hanya terbatas pada
hal-hal yang baik, menghasilkan sesuatu yang baik, berguna atau membawa
kemaslahatan, dan bekerja dengan network yang sangat rapih, bersinergi, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kesemua perumpamaan itu terdapat pada lebah. QS. An Nahl : 69
Dengan demikian prinsip-prinsip bekerja keras dan bekerja cerdas, diantaranya :
1. Bekerja dengan giat, sungguh–sungguh, dan
tidak menyia-nyiakan waktu.
Dalam bekerja, sungguh lebah telah bekerja secara perfek. Disamping itu
Allah sangat memperhitungkan waktu,
Allah “bermain” dengan menit-menit dan detik, semua dalam hisab-Nya.
Contoh dalam perintah shalat dan puasa. Puasa kita akan batal jika kita
sengaja mendahului buka puasa, walau hanya kurang satu menit. Dalam
shalat telah ada waktu yang ditetapkan.
Diperintahkan pula untuk segera bekerja setelah menunaikan shalat. QS. Al-Jumu’ah : 10
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” |
Disamping itu Allah tidak melihat hasil, tetapi melihat apa yang kita usahakan. Tetapi sebagai hamba berakal, hasil dilihatnya hanya sebagai bahan evaluasi. QS. An Najm : 39
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”
Sebagai muslim sebenarnya segala sesuatu itu baik, tidak ada ruginya
bila segala usahanya telah diusahakan dengan sungguh-sungguh dan
diniatkan karena Allah. Misal, seseorang yang berusaha dagang karena
Allah, dia membawa dagangannya ke suatu tempat yang diperkirakan akan
ada orang yang membutuhkannya. Baru niat berusaha saja dia sudah
memperoleh satu poin pahala. Dilanjutkan dengan usaha membawa
dagangannya satu poin pahala lagi. Apalagi bila ditambah dengan usaha
sungguh-sungguh dengan mempelajari dan menerapkan ilmu-ilmu dagang, maka
akan tambah poin pahala lagi. Perkara untung ruginya tinggal
memasrahkan kepada Allah pemberi rezeki. Permasalahannya kadangkala rasa
gengsi dan malas. Dan masih banyak contoh-contoh yang lain dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bekerja sesuai spesialisasi.
QS. Az Zumar : 39
“Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah
sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka
kelak kamu akan mengetahui.”
Allah tidak akan menyusahkan
hamba-hambanya baik yang fisiknya normal maupun tidak. Allah
memerintahkan hambanya bekerja sesuai dengan kondisi dan keahliannya
masing-masing. Akan tetapi Allah memberikan penghargaan kepada
orang-orang yang mau bekerja, berusaha, berilmu (dengan usahanya) hingga
membawanya pada profesionalisme tertentu. QS. Mujadillah : 11
Dalam hal ini, sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman, spesialisasi keahlian/pekerjaan memang sangat
dibutuhkan. Fokus pada bidang tertentu akan memberikan nilai tambah pada
kredibilitas seseorang. Nabi Muhammad saw. mengingatkan,
“Apabila kamu menyerahkan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”
3. Membangun network
Kunci keberhasilan lebah yang lain diantaranya, dikarenakan network yang baik yang bersinergi. Network dapat dibangun melalui silaturahiim. Rasulullah saw. bersabda :
“…silaturahiim dapat membawa rezeki dan memanjangkan umur.”
Dewasa ini, prinsip network dianggap sebagai kerja cerdas yang banyak dibangun dan dikembangkan oleh pelaku-pelaku MLM (Multi Level Marketing).
Khusus dalam hal ini memang ada MLM-MLM yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip nilai Islam, tetapi ada juga MLM-MLM yang tidak sesuai atau bertentangan. Dalam hal MLM membutuhkan pencermatan tersendiri ?
4. Tidak mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan yang buruk.
Prinsip kerja lebah yang lainnya adalah
tidak mencampur adukkan antara yang baik dengan yang buruk. Lebah hanya
mengambil yang baik-baik saja. Dan menghasilkan suatu yang bermanfaat.
Adalah suatu dosa mencampuradukan pekerjaan yang baik dengan yang buruk.
QS. At-Taubah : 102
5. Mempertahankan Harga Diri.
Lebah tidak mau mengganggu, tetapi akan
bereaksi mempertahankan harga dirinya bila ada yang berani
mengganggunya. Hal ini penggambaran betapa lebah mengetahui hak-hak dan
kewajibannya.
Kiranya tidakkah kita mau mengambil pelajaran dari semua itu ?
Wallahu ‘alam bisshawwab
No comments:
Post a Comment