[ Lihatlah Orang Di Bawahmu Dalam Masalah Harta dan Dunia ]
****
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Betapa banyak orang yang terkesima dengan kilauan harta orang lain.
Tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Jika sudah
mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus mendapatkan yang lebih.
Jika baru mendapatkan motor, dia ingin mendapatkan mobil kijang. Jika
sudah memiliki mobil kijang, dia ingin mendapatkan mobil sedan. Dan
seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak manusia yang
tidak pernah puas.
Melihat Orang Di Bawah Kita dalam Hal Harta dan Dunia
Sikap seorang muslim yang benar, hendaklah dia selalu melihat orang di
bawahnya dalam masalah harta dan dunia. Betapa banyak orang di bawah
kita berada di bawah garis kemiskinan, untuk makan sehari-hari saja
mesti mencari utang sana-sini, dan masih banyak di antara mereka keadaan
ekonominya jauh di bawah kita. Seharusnya seorang muslim memperhatikan
petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal ini.
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,
أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي
بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ
إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي
“Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh
perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar
mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau
memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah
harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada
di atasku. …” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا نظر أحدكم إلى من فضل عليه في المال والخلق فلينظر إلى من هو أسفل منه
“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki
kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang
yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Hajar
mengatakan, “Yang dimaksud dengan al khalq adalah bentuk tubuh. Juga
termasuk di dalamnya adalah anak-anak, pengikut dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kenikmatan duniawi.” (Fathul Bari, 11/32)
No comments:
Post a Comment