GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

siswa

siswa

.

Q.S. Ali Imran : 104

"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNKAR; MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.” (Q.S. ALI IMRAN [3]: 104)

KH. AHMAD DAHLAN

"HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH DAN JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"

15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEKI

15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEKI

            15 amalan pembuka pintu rezeki yang wajib dicoba oleh tiap muslimin muslimah yang yakin kepada Allah. Rasakan langsung bagaimana efek turunnya rezeki setelah melakukan ke-15 poin berikut ini:

1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Allah SWT berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12).

2. TINGGALKAN PERBUATAN DOSA
“… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmidzi)

3. TAQWA KEPADA ALLAH SWT
Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)

4. JANGAN SEKALI-KALI LUPA UNTUK MENUNAIKAN IBADAH KEPADA ALLAH SWT
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. “(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra)

5. BERUSAHA DAN BERIKHTIAR SEBAIK-BAIKNYA
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.” (QS. Ar-Ra'du: 11)

6. TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi).

7. BERIBADAH SEPENUH HATI & KHUSYU’
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).

8. SILATURRAHIM Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR. Bukhari).

9. BERBUAT BAIK: KEPADA ORANG TUA, SAHABAT, KERABAT, & ORANG-ORANG YANG LEMAH
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat. (HR. Ahmad) Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad). Rasulullah SAW bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).

10. MEMUDAHKAN KESULITAN ORANG LAIN
Rasulullah SAW bersabda: “Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya.” Beliau juga bersabda: “Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim).

11. BERINFAQ DAN SHADAQAH
Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).

12. SELALU MENUNAIKAN SHALAT DHUHA
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

13. BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras. “(Ibrahim: 7). “… Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran: 145)

14. BANGUN PAGI
Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi).

15. SELALU BERADA DALAM KONDISI BERWUDHU
Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasalah berada dalam kondisi bersih (dari hadas) niscaya Allah SWT akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid)

 

Semoga bermanfaa

BAPAK TUA PENJUAL AMPLOP ITU



kadang kisah yang seperti ini membuat hati terenyuh,,, "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu DUSTAKAN " (QS.Ar - Rahmaan : 55/13)
BAPAK TUA PENJUAL AMPLOP ITU
Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.


Tausiyah



Tausiyah :

💥Jangan baring ketika adzan, nanti jenazah kita berat."
Rasulullah S.A.W bersabda "Sebarkan Walaupun
Daripada Sepotong Ayatku..

💥 Jangan berkata-kata diwaktu adzan, agar lidah tidak kelu menyebut syahadat ketika sakaratul maut..





💥 5 perkara orang Islam patut tahu berkenaan dengan kesehatan.
Al-Quran ada mengajarkn kita menjaga kesehatan dg membuat amalan seperti berikut :

🌠 1. Mandi pagi sebelum subuh atau sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari naik.
Air sejuk yang meresap ke dalam badan bisa mengurangkan lemak yg terkumpul. Kita bisa lihat orang yg mengamal mandi pagi kebanyakan badan nya tidak gemuk.

2. Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi.
Mujarabnya, Insya Allah jauh dari penyakit (susah kena penyakit).

🌠 3. Waktu sholat Subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit selepas membaca doa)
Ia bisa mengelak dari sakit pening atau migrain.
Ini terbukti oleh para saintis yg membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud.
Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.

🐓 4. Dalam kitab juga ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. Dikhawatirkan akan cepat mendapat penyakit.
Ini terbukti oleh saintis yang menemukan dimana dalam badan ayam mengandungi ion + ve, manakala dalam ikan mengandung ion-ve, jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tindak balas biokimia yang terhasil yg bisa merusak USUS kita.

Orang yahudi suka memakan ikan tanpa bercampur dengan makanan bercampur ayam.

5. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan kanan dan bila habis hendaklah menjilat jari.
Begitu juga ahli sains telah menemukan bahwa ENZYME banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali lipat terdapat dalam air liur. (Enzyme sejenis alat percerna makanan, tanpanya makanan tid
ak terurai).

Sabda Nabi SAW, Ilmu itu milik Allah, barangsiapa menyebarkan ilmu demi kebaikkan Insya Allah, Allah akan menggandakan 10 kali lipat kepadanya.





Cara senang utk dapatkan pahala
walaupun sesudah mati,,,:

😇 Pasang kipas di surau/masjid
walaupun 1, setiap kali orang pakai,
anda dpt pahala walau sesudah mati.

Derma kursi roda di RS, setiap kali pasien gunakan,
anda akan dpt pahala.

Beri baju kpd orang , setiap kali
org pakai , anda dpt pahala.

Beri makanan kpd org , anda
dpt pahala selagi makanan itu
mnjadi darah daging nya.

📚 Menyampaikan ilmu yg bermanfaat, selagi mereka mengamalkan pahala anda tetap ada.

😎 Berbagi pesan ini kpd orang banyak 👪. Walaupun 1 tolong
bagikan kpd org, anda akn dpt pahala sbb anda telah berdakwah
utk sampaikan ilmu.
InsyaAllah yg penting keikhlasan karena Allah semata ...







7 kalimat yg harus di biasakan..

1.BismIllahirrahmannirrahim-Setiap hendak melakukan sesuatu.

2.AlhamdulIllah-Setiap habis melakukan sesuatu.

3.AstagafirUllah-Jika melakukan sesuatu yg buruk.

4.InsyaAllah-Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yg akan dtg.

5.Laa hawla walaaquwwata illaa billaah-Bila tidak dpt melakukan sesuatu yg agak berat/melihat hal yg buruk.

6.Innalillahi wainna ilaihi rojiun-Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.

7.Lailaha illAllah-Bacalah siang dan malam sebanyak -banyaknya.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yg menyampaikan ilmu saja dan ada org yg mengamalkannya, maka walaupun yg menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala..

Amiiin yaa Robbal Alamin.

FOTO SELURUH PESERTA DIDIK MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

FOTO SELURUH PESERTA DIDIK
MIM BANARAN SAMBUNGMACAN







Kisah seorang Ayah bersama Anaknya

Kisah seorang Ayah bersama Anaknya 

Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini, ia baru duduk dikelas 3 SD. untuk mengatur uang jajannya...
Sang anak diberi uang Rp. 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah...
Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat., tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya...
Ditengah keasyikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka.., tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yang telah tua renta sambil memelas...
Tak tega melihat sang kakek tua yang memelas itu., sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya...
Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini...
Setelah si kakek tua berlalu.., Sang ayah bertanya;
“Sayang.., kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu..??? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam..???”
“Ayaaah.. kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit, maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar.!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum...
“Tek..!!!” Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.
“Nah..! terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana..?” Tanya sang ayah mencoba mengujinya.
“Kan aku kan masih punya ayah dan bunda..!!!
Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini..!” Balas anaknya...
“Kenapa kamu begitu yakin kalau ayah dan bunda akan mengganti uang jajanmu..? Ayah nggak janji loh..!?” Kembali sang ayah mengujinya...
“Kalau ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda.., maka aku sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu...” Jawab sang anak mantap...
Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata... Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya..!
MASYA ALLOH...
Lalu... ia berjongkok dan memegang kedua pundak buah hatinya itu...
“Sayang… ayah dan bunda janji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah Ta'ala tetapkan batas umur ini... Ayah sangat sayang padamu naak..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru...
Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak pun membalas,
“Ayah tak perlu berkata seperti itu... Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mencintai dan menyayangiku..!
Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan bunda..! Dan aku tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup dijalanan seperti kakek tua itu..!!!”
Dan airmata sang ayah pun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya itu... Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat...
Dan keduanya larut dalam haru dan kasih sayang...
Kapankah kurikulum kita bisa menghasilkan mental anak yang seperti ini? ???
Semoga kita terinspirasi dari cuplikan kisah ini, dan bermanfaat bagi kita sekalian... Amiin.

Filosofi Hiu dalam Kehidupan

Filosofi Hiu dalam Kehidupan

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yg sudah diawetkan dengan es.
Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dlm perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut.

Bagaimana cara mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib!!
Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit!!
Diam membuat kita mati!
Bergerak membuat kita hidup!!
Apa yg membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena.

Begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati!!
Ironis, bukan?
Apa yg membuat kita bergerak?
Masalah.. Tekanan Hidup.. dan Tekanan Kerja..
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu.
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dlm hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..
Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive.
Masalah hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak. Hiu-hiu kecil itu bisa diumpamakan siapa dan apa saja dalam hidup kita.
Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain. Justru efeknya bisa membuat kita bangkit menjadi luar biasa.

7 MACAM PERSAHABATAN, 1 YG SMP AKHERAT

7 MACAM PERSAHABATAN, 1 YG SMP AKHERAT

1. "Ta'aruffan", adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. "Taariiihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama, sekolah bersama dan sebagainya.
3. "Ahammiyyatan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. "Faarihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
5. "Amalan", adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama2 dokter, guru, dan sebagainya.
6. "Aduwwan", adalah seolah sahabat tetapi musuh, didepan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya... "Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang" (QS 3 : 120).
7. "Hubban Iimaanan", adalah sebuah ikatan persahabatan yg lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta'ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 - 6 akan sirna di Akhirat.
Yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah...

"Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan" (QS 43 : 67).
Selalu saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran..
Saling memberi peringatan (Tahdzir) disaat sahabat tergelincir dalam kesalahan dan Dosa..

~ semoga bermanfaat..
Dan kita bisa menjadi+mendapat sahabat akherat yang baik "Hubban Iimaanan"
Insyaallah Aamiin...

Wasiat KH. Ahmad Dahlan

Wasiat KH. Ahmad Dahlan

Aku sudah tua, berumur lanjut, kekuatanku telah terbatas, namun aku memaksa harus turut serta beramal, bekerja dan berjuang untuk menjunjung tinggi perintah-perintah gusti Allah.
Mengingat keadaan badanku, kiranya aku telah dekat waktunya, akan meninggalkan anak-anakku semuanya. Sedang aku sendiri adalah seorang yang tidak mempunyai harta benda yang aku tinggalkan kepadamu. Aku hanya mempunyai perserikatan Muhammadiyah yang kuwariskan kepada kamu sekalian.
Aku menitipkan Muhammadiyah kepadamu, dengan penuh harapan agar Muhammadiyah dapat dipelihara dan dijaga dengan sesungguhnya.
Untuk menjaga keselamatan Muhammadiyah, maka kita berusaha mengikuti garis-garis khittahku dewasa ini, ialah:
1. Hendaklah kamu jangan menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain.
2. Jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan.
3. Jangan berbesar hati kalau menerima pujian.
4. Jangan jubriya (ngujub, kibir dan riya)
5. Dengan ikhlas dan murni hati, kalau berkorban harta benda, fikiran dan tenaga.
6. Harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendirianmu, jangan was-was.

Dengan enam syarat itu, apabila kamu amalkan dengan sungguh-sungguh, insya Allah pasti Tuhan memberi ijabah, terkabullah apa yang menjadi usaha-usaha kita semua.

7 CIRI-CIRI MEREKA YANG MEMPUNYAI KECERDASAN EMOSIONAL YANG TINGGI

7 CIRI-CIRI MEREKA YANG MEMPUNYAI KECERDASAN EMOSIONAL YANG TINGGI

Akhir-akhir ini, kita semakin sadar bahwa kecerdasan emosional ini sangat penting bagi tiap individu dalam menunjang kesuksesan dan kebahagiaan mereka, baik di tempat kerja, pergaulan hingga kehidupan keluarga. Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu anda dalam bersikap praktis ketika di hadapkan pada suatu permasalahan. Untuk itu, kali ini saya akan sharingkan apa saja ciri-ciri mereka yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Harapannya, hal ini akan menjadi referensi kita bersama untuk kehidupan kita yang lebih bermanfaat dan bahagia kedepannya

1. Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknyabersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa anda pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan anda.

2. Mereka yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan Mereka yang Berpikir Positif Pula
Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular juga. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional anda juga.

3. Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertive
Assertive adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang assertive sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap assertive selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4. Mereka adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan dimasa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5. Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

6. Mereka Tahu Bagaimana Mengeluarkan Energi Mereka secara Bijak
Mereka yang dikaruniai kecerdasan emosional tinggi, tahu bagaimana memanfaatkan energi mereka dengan bijak.Mereka tidak akan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang percuma saja. Mereka akan fokus pada tindakan-tindakan yang akan membawa manfaat bagi sesamanya.

7. Terus Belajar dan Berkembang
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar, bahwa apa yang ia ketahui saat ini masih belumlah apa-apa. Baginya,belajar bukanlah 12 tahun wajib belajar dan 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup. Mereka selalu terbuka akan hal-hal baru dan berani mencoba berbagai macam tantangan yang akan membuat mereka berkembang. Kritik dan saran dari orang lain akan dijadikan sebagai referensi baru dalam mengambil langkah dan keputusan di masa yang akan datang.

ATURAN ISLAM DALAM BERTEMAN

FIQH PERTEMANAN

"Lha, antum/ente kenal dengan si fulan?"

"Kenal.."

"Di mana?"

"Di facebook, trus ketemuan..!"
_______
Facebook, dengan segala mafsadahnya ternyata masih menyimpan manfaat yang luar biasa.

Saya pribadi, mengenal beberapa ikhwah melalui jejaring sosial yang satu ini, kemudian ketemu dengan mereka; baik di Madinah, Mekah, Kairo, Khurthuum, atau di Jakarta atau dimanapun itu. Dan maa syaa Allaah, SERASA TEMAN AKRAB YANG SUDAH LAMA TIDAK KETEMU.

Semoga Allah Ta'ala menjaga mereka semua, aamiin.

Berikut ini akan saya paparkan beberapa aturan Islam dalam berteman :

(1) Memilih teman yang baik agamanya; shohih manhajnya, indah budi pekertinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan :

ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞْ.ُ

"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad & Abu Daud)

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْتَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةًوَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًاخَبِيثَةً.

"Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk (sepergaulan) yang buruk adalah seperti pembawa misk (minyak wangi) dan pandai besi. Si pembawa misk mungkin akan memberimu (minyak wangi) atau engkau membeli minyak itu darinya atau engkau mendapatkan baunya yang harum. Sedangkan pandai besi, mungkin akan membakar pakaianmu atau kamu dapati bau yang busuk darinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

(2) Saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah juga karena Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwa kelak di akhirat akan ada 7 golongan yang mendapat naungan Allah dimana tidak ada naungan selain dari -Nya, di antaranya ialah,

وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ.
"Dan dua orang laki-laki (juga wanita) yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah juga karena Allah." (HR. Muslim)

إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي.

"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, "Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku." (HR. Muslim)

(3) Selalu mengarahkan pada kebaikan, mengingatkan & menasehati kita ketika lalai.

(4) Selalu berbaik sangka.

إياكم والظن، فإن الظن أكذب الحديث

"Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta." (HR. Muslim)

(5) Mengucapkan salam dan tersenyum saat berjumpa.

أفلا أدلُّكم على شيءٍ إذا فَعَلْتُمُوه تَحَابَبْتُم؟ أفشوا السلام بينكم.

"Tidakkah kalian aku tunjulkan pada sesuatu yang bila kalian lakukan niscaya akan membuat kalian saling mencintai, sebarkanlah salam di antara kalian." (HR.Muslim)

لا تحقرن من المعروف شيئاً ولو أن تلقى أخاك بوجه طليق.

"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim)

(6) Mempermudah urusan teman.

يسِّروا ولا تعسِّروا، وبشِّروا ولا تنفِّروا

"Berilah kemudahan dan jangan mempersulit orang lain, berilah kabar gembira yang membuat orang lain senang, dan jangan membuat orang lari ari agama islam." (Muttaaq 'alaihi)

(7) Saling memberi hadiah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam satu ketika didatangi oleh seorang laki-laki, lalu diberinya seekor kambing di antara dua bukit. Kemudian orang tsb kemvali kepada kaumnya dan berseru : "Wahai kaumku, masuk islamlah kalian semuanya, sesungguhnya Muhammad telah memberi seduatu yang dia sendiri tidak takut miskin." (HR. Muslim)

(8) Menjaga rahasia pribadi teman yang pernah diceritakan kepadamu.
Dan masih banyak lagi etika atau adab dalam berteman seperti amanah, jujur, menepati janji, lebih mementingkan orang lain dari dirinya sendiri (itsar), dst.

Sekian, semoga ada manfaatnya.

MENJAGA LISAN DAN KEUTAMAAN DIAM

MENJAGA LISAN DAN KEUTAMAAN DIAM

Penyakit-penyakit Lidah

      Berikut ini penyakit-penyakit lidah dimulai dengan yang paling ringan kemudian meningkat kepada yang lebih berat :

Penyakit Pertama: Pembicaraan yang Tidak Berguna

Jika Anda berbicara tentang sesuatu yang tidak Anda perlukan dan tidak bermanfaat bagi Anda, maka berarti Anda menyia-nyiakan waktu. Anda akan dihisab atas perbuatan lidah Anda dan berarti Anda telah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih rendah. Kalau Anda pergunakan waktu bicara tersebut untuk berfikir bisa jadi Anda akan mendapatkan limpahan rahmat Allah pada saat tafakkur sehingga sangat besar manfaatnya. Sekiranya Anda memuji Allah, menyebut-Nya dan mengagungkan-Nya niscaya hal itu lebih baik. Berapa banyak satu kalimat yang dengannya dibangun istana di Syurga.
Diamnya orang Mu’min hendaknya merupakan tafakkur, penglihatannya merupakan pengambilan pelajaran, dan ucapannya merupakan dzikir. Bahkan modal hamba adalah waktunya. Bila dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat baginya dan tidak dipakai untuk menimbun pahala di akhirat maka sesungguhnya dia telah menyia-nyiakan modalnya.
“Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Obat dari semua ini adalah mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap kata yang diucapkan, lidahnya adalah jaring yang bisa dipakai untuk mendapatkan bidadari Syurga, menyia-nyiakan hal tersebut merupakan kerugian yang nyata. Itulah obat dari segi ilmu. Dari segi amal adalah dengan ‘uzlah atau meletakkan kerikil di dalam mulutnya atau mewajibkan dirinya untuk diam tidak mengatakan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya sehingga lidahnya terbiasa meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.

Penyakit Kedua: Berlebihan dalam Berbicara
      Meliputi pembicaraan yang tidak bermanfaat dan menambah pembicaraan yang bermanfaat sehingga melebihi keperluan.
      Ibrahim at-Taimi berkata, “Apabila seorang Mu’min ingin berbicara maka ia melihat, jika menguntungkan dirinya ia berbicara tetapi jika merugikan maka ia menahan diri. Orang yang durhaka adalah orang yang lidahnya terumbar bebas.”
Yazid bin Abu Hubaib berkata, “Termasuk fitnah seorang alim ialah jika dia lebih suka berbicara ketimbang mendengarkan. Jika sudah ada orang yang berbicara cukup maka mendengarkan adalah keselamatan sedangkan ikut berbicara adalah kelebihan omongan dan kekurangan.

Penyakit Ketiga: Melibatkan Diri dalam Pembicaraan yang Batil
Yakni pembicaraan tentang berbagai kemaksiatan.
Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. (Q.S an-Nisa:140)
Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang membuat teman-teman duduknya tertawa, tetapi ucapan tersebut menjerumuskan-nya lebih jauh dari bintang Tsuraaya. (HR. Ibnu Abu Dunya)

Penyakit Keempat: Perbantahan dan Perdebatan
Janganlah kamu mendebat saudaramu, janganlah kamu mempermainkan-nya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu tidak kamu tepati. (HR. Tirmidzi)
Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di Syurga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya sebuah rumah di bagian pinggir Syurga. (HR. Tirmidzi)
Tidaklah sesat suatu kaum setelah Allah swt menunjuki mereka kecuali karena mereka melakukan perdebatan (HR. Tirmidzi)

Perbantahan ialah setiap sanggahan terhadap pembicaraan orang lain dengan menampakkan ketimpangan di dalamnya.
Motivasinya adalah rasa superioritas dengan menampakkan ilmu dan keunggulan disertai serangan terhadap orang lain dengan menampakkan kekurangannya.

Penyakit Kelima : Pertengkaran
Ia lebih berat dari perbantahan dan perdebatan.
Perbantahan adalah pengertian tentang perkara yang berkaitan dengan memenangkan pendapat atau pemikiran tanpa terkait tujuan selain melecehkan orang lain, dan menampakkan keunggulan dan kepintarannya.
Sedangkan pertengkaran adalah bersikeras dalam pembicaraan untuk mendapatkan harta atau hak yang direncanakan.
Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras dalam pertengkaran. (HR. Bukhari)
Celaan ini ditujukan kepada orang yang bertengkar dengan cara yang batil dan tanpa ilmu.
Hal yang akan memasukkan kamu ke dalam sorga (diantaranya) adalah perkataan yang baik dan memberi makan. (HR. Thabrani)
Dan ucapkanlah perkataan yang baik kepada manusia. (al-Baqarah: 83)
Takutlah kalian akan api neraka sekalipun dengan sebelah biji korma; jika kamu tidak punya maka dengan perkataan yang baik. (HR. Bukhari dan Muslim)

Prasangka Baik itu Mendamaikan Hati

Prasangka Baik itu Mendamaikan Hati
 


Segala sesuatu yang akan terjadi mengenai kehidupan diri sendiri ataupun sesuatu yang berhubungan dengan apa saja yang akan mungkin terjadi di dunia ini, sudah tertulis sesuai dengan qadha’ dan qadarnya.
Tidak ada yang dapat mereka-reka kemungkinan yang akan terjadi nanti atau esok lusa. Maka dari itu tiadalah guna bertumpang dagu memikirkan kemungkinan keburukan yang akan datang di hadapanmu.
Bukankah dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda,” …Ketahuilah bawa apa yang tidak akan menimpamu, maka tidak akan pernah menimpamu sampai kapan pun.” Lalu dalam sabda lain Rasulullah SAW memberikan dorongan untuk menghibur mereka yang beriman agar tidak bermuram durja dan gundah gulana penuh buruk sangka (suudzdzon) atas sesuatu yang akan datang esok lusa. Kata Rasulullah SAW;”Allah tidak akan menentukan qadha’ bagi hamba-Nya, kecuali qadha’ itu baik baginya.”(Al Hadist dalam buku La Tahzan).
Demikian kasih dan sayangnya Allah kepada ummat-Nya sebagaimana sifatnya yang Rahman dan Rahim hingga Dia memberikan jaminan bagi manusia untuk selalu optimis dan menjauhi kegundahan dari hari-hari yang dijalani karena berburuk-sangka terhadap kehidupan di esok lusa mendatan. Dalam Hadist Qudsi firman Allah SWT menegaskan.”Aku, sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” Baik sangka (husnudzdzon) kepada kemungkinan ketentuan Allah adalah sebuah pilihan yang baik. Mana tahu dari kesulitan yang muncul akan datang ketentuan lain yang lebih menguntungkan dikemudiannya.
Seperti bait syair ini:
Secerah mentari dipagi hari menyinari bumi
Menghadirkan kebahagian dihati nan berseri
Cahayanya berkilau terus abadi
Sangka yang baik akan mendamaikan hati
Buanglah jauh buruk-sangka karena tiada manfaat yang diambil darinya kecuali kegundah-gulanaan dan hati yang gelisah. Sedangan berbaik-sangka adalah pilihan yang utama atas segala kemungkinan apapun yang akan terjadi di hari-hari esok lusa medatang, sebab baik-sangka merupakan sifat yang mumpuni yang dapat memberikan kedamaian dan kebahagian dihati. Bila hati penuh kebahagian maka sinarnya pun akan memancarkan cahaya yang selalu berseri.
Cemas yang sia-sia
Suatu ketika dalam kehidupan ini, seseorang memang tidak luput dirundung duka. Pada satu saat tertentu deraan musibah hadir dihadapannya terus menggelayut, menikam kalbunya hingga rapulah jiwanya. Buruk-sangkapun muncul dihati yang gundah itu. Masa depan seolah tiada harapan, kehidupan esok seperti momok yang siap menerkam, sepertinya masalah pun tak akan habis-habisnya. Sebenarnya kesemua itu hanya merupakan sebuah kecemasan yang sia-sia belaka, namun begitulah bila sudah terlanjur ketakutan hadir dalam jiwa.
Sebenarnya kecemasan akan hari esok yang belum pasti itu hanya perbuatan syaitan. Maka kita telah diperdayanya bila ikut larut dalam ketakutan dan sangkaan buruk atas kemungkinan hari esok yang datang menjelang yang dengan segala ketidakpastiannya. Bisa jadi kita mengkhayalkan masa depan yang suram, justru akan membuat hati cemas dan jiwa ikut melayang ke alam ghaib yang belum jelas pengetahuan kita terhadapnya. Gilirannya khayalan-khayalan itu akan mengundang syaitan untuk ikut mempermainkan pemikiran dan jiwa kita lalu menjadi lebih menghadirkan kecemasan.
Allah SWT mengingatkan dalam firmannya:”Syaitan menjanjian (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan membuat kamu berbuat kejahatan (kikir): sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha luas karunia-Nya dan Maha mengetahui.”(Qs. Al Baqarah :268).
Sebuah peringatan kepada manusia yang beriman untuk tidak terperdaya atas ajakan syaitan yang terus menerus menggoda sehingga membuat kita berburuk sangka. Buruk sangka bukanlah sifat yang baik. Malah bila menguasai diri maka bukan saja orang lain yang terkena akibatnya saudara seiman pun bisa terikut jadinya. Padahal sesama saudara seiman diwajibkan membelanya.
Abu Hurairah ra. mengatakanbahwa Rasulullah SAW bersabda; “Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta…janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain…. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya. Taqwa itu di sini, taqwa itu di sini.” Nabi SAW mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya… (HR. ِAl-Bukhari no. 6066 dan Muslim no. 6482).
Berbagai prasangka buruk terhadap orang lain sering kali bersemayam di hati kita. Sebagian besarnya, tuduhan itu tidak dibangun di atas tanda atau bukti yang cukup. Sehingga yang terjadi adalah asal tuduh kepada saudaranya. Padahal suudzdzon kepada sesama kaum muslimin tanpa ada bukti merupakan perkara yang terlarang. “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (Al-Hujurat: 12)
Dalam firman-Nya Allah SWT mencela orang-orang Badui yang takut berperang ketika mereka diajak untuk keluar bersama pasukan mujahidin yang dipimpin oleh Rasulullah SAW. Orang-orang Badui ini dihinggapi dengan prasaka yang tidak baik tidak turut ke Hudaibiyah.“ ……….. Dan kalian telah menyangka dengan sangkaan yang buruk, kalian pun menjadi kaum yang binasa.” (Al-Fath: 11-12).
Demikian tegasya ancaman Allah kepada orang-orang yang berprasangka buruk atas sesuatu yang belum pasti. Sampai-sampai Allah menjadikan mereka kaum yang binasa. Seandainya prsangka baik yang dikedepankan maka kebaikan Allah telah mendahului anggapan mereka dan kebaikan pula yang diberikan Allah SWT.(*)