Wasiat KH. Ahmad Dahlan
Aku sudah tua, berumur lanjut, kekuatanku telah terbatas, namun aku memaksa harus turut serta beramal, bekerja dan berjuang untuk menjunjung tinggi perintah-perintah gusti Allah.
Mengingat keadaan badanku, kiranya aku telah dekat waktunya, akan meninggalkan anak-anakku semuanya. Sedang aku sendiri adalah seorang yang tidak mempunyai harta benda yang aku tinggalkan kepadamu. Aku hanya mempunyai perserikatan Muhammadiyah yang kuwariskan kepada kamu sekalian.
Aku menitipkan Muhammadiyah kepadamu, dengan penuh harapan agar Muhammadiyah dapat dipelihara dan dijaga dengan sesungguhnya.
Untuk menjaga keselamatan Muhammadiyah, maka kita berusaha mengikuti garis-garis khittahku dewasa ini, ialah:
1. Hendaklah kamu jangan menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain.
2. Jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan.
3. Jangan berbesar hati kalau menerima pujian.
4. Jangan jubriya (ngujub, kibir dan riya)
5. Dengan ikhlas dan murni hati, kalau berkorban harta benda, fikiran dan tenaga.
6. Harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendirianmu, jangan was-was.
Dengan enam syarat itu, apabila kamu amalkan dengan sungguh-sungguh, insya Allah pasti Tuhan memberi ijabah, terkabullah apa yang menjadi usaha-usaha kita semua.
Untuk menjaga keselamatan Muhammadiyah, maka kita berusaha mengikuti garis-garis khittahku dewasa ini, ialah:
1. Hendaklah kamu jangan menduakan pandangan Muhammadiyah dengan perkumpulan lain.
2. Jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan.
3. Jangan berbesar hati kalau menerima pujian.
4. Jangan jubriya (ngujub, kibir dan riya)
5. Dengan ikhlas dan murni hati, kalau berkorban harta benda, fikiran dan tenaga.
6. Harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendirianmu, jangan was-was.
Dengan enam syarat itu, apabila kamu amalkan dengan sungguh-sungguh, insya Allah pasti Tuhan memberi ijabah, terkabullah apa yang menjadi usaha-usaha kita semua.
No comments:
Post a Comment