GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

siswa

siswa

.

Q.S. Ali Imran : 104

"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNKAR; MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.” (Q.S. ALI IMRAN [3]: 104)

KH. AHMAD DAHLAN

"HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH DAN JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"

Cara Praktis Agar Anak Nyaman Belajar

 Cara Praktis Agar Anak Nyaman Belajar

Seorang kawan, ayah dari dua anak, bertanya di status Facebooknya tentang bagaimana cara membuat anak agar dapat cepat menghafal pelajaran. Sebuah pertanyaan yang mencerminkan fenomena kita saat ini. Target pendidikan semakin lama semakin tinggi dan persaingan hidup yang makin rumit membuat orang tua berusaha sebaik mungkin agar anaknya dapat menjadi yang ‘terbaik’.
Dampingi Saat Belajar
Tidak ada yang salah dengan keinginan tersebut. Namun orang tua juga sebaiknya menciptakan situasi dan kondisi yang cukup kondusif agar anak merasa nyaman untuk belajar. Cara yang praktis untuk menciptakan kenyamanan belajar adalah dengan mendampingi anak saat belajar. Kenapa sebaiknya didampingi? Pelajaran dapat membuat anak merasa tertekan, takut, atau mungkin enggan untuk belajar. Ketika didampingi, anak akan merasa bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi pelajaran dan ia dapat merasa orang tuanya tahu apa yang dihadapinya.

Sediakan Waktu yang Ajeg
Entah satu atau dua jam per hari, entah dengan salah satu atau kedua orang tua, berinteraksi dalam belajar juga dapat menciptakan situasi yang harmonis dalam hubungan antara orang tua dan anak. Ketika mendampingi anak saat belajar, orang tua juga sebaiknya menyediakan waktu yang ajeg atau tetap. Dalam hal ini, sesuaikan dengan waktu yang dimiliki orang tua. Jika kedua orang tua bekerja, bagilah waktu agar anak ada yang mendampingi dalam belajar.

Bagilah Dalam Porsi Kecil
Ada beragam bahan pelajaran yang diberikan pada anak. Agar anak tidak merasa bosan atau berat selama belajar dirumah, bagilah bahan-bahan pelajaran tersebut dalam porsi kecil-kecil. Misalnya, membahas 5 soal Biologi, baru kemudian membahas 5 soal matematika, dst. Cara lain adalah dengan membahas PR terlebih dahulu. Membahas PR juga disarankan agar anak mengerti kewajibannya sebagai pelajar.

Bantulah Sebisa Mungkin
Jika anda dapat mengerjakan bahan-bahan yang sedang dipelajari anak, bantulah dengan cara menjelaskan. Selain itu, orang tua dapat juga membantu belajar si buah hati dengan cara mencarikan bahan yang sesuai dengan yang dibutuhkan anak, menanyakan 5 soal yang telah dipelajari anak dan meminta anak mengulanginya hingga hafal kelima jawabannya, mencarikan orang yang dapat membantu anak dalam materi tertentu dimana anak merasa kesulitan, dsb. Dengan merasa dibantu, anak tidak merasa bahwa belajar dapat diperingan dan ada jalan keluar untuk ‘masalahnya’.

Konsekuen
Jika orang tua tidak belajar bersama anak, melainkan mendampingi, usahakan agar lingkungan disekeliling anak menciptakan situasi yang kondusif untuk belajar, misalnya mematikan televisi, orang tua juga membaca ketika anak belajar, dsb. Hal-hal demikian dapat menjadi teladan bagi anak bahwa orang tua tidak hanya menyuruh anak untuk belajar namun juga mendukung anak untuk belajar.

Masa Ujian
Bagi anak yang akan menghadapi ujian, sebaiknya setiap hari ditanyakan soal materi-materi ujian dalam porsi kecil, misalnya 5 pertanyaan per hari sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Dengan 5 pertanyaan per hari kira-kira beberapa minggu atau sebulan menjelang ujian, anak dapat merasa telah paham materi-materi pelajaran sebelum ujian dan telah siap dalam menghadapi ujian. Soal-soal pertanyaan dapat berasal dari buku paket atau LKS (Lembar Kerja Siswa).

Ujian Kelulusan
Jika anak berada di kelas 6 SD atau 3 SMP/SMA, sebaiknya materi ujian ditanyakan setiap hari. Untuk anak-anak sekolah yang berada dikelas-kelas tersebut, banyak beredar buku-buku yang hanya berisi soal dan jawaban. Pelajarilah soal-soal tersebut setiap hari, namun tetap dalam jumlah kecil-kecil, agar anak tetap termotivasi dalam belajar.

Dukungan Moral
Tetaplah ingat bahwa anakpun sebenarnya ingin mendapatkan hasil yang terbaik sebagaimana anda menginginkannya. Namun, anda tidak perlu menekan atau memaksanya untuk belajar atau berprestasi. Masing-masing anak punya kebutuhan dan kemampuan tersendiri. Sebaiknya, ucapkanlah kata-kata yang menenangkan dan mendukung dalam belajar dan terutama saat ujian, agar anak merasa termotivasi untuk belajar, seperti misalnya “Pelajaran ini memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dikerjakan. Kalau kamu belajar tiap hari pasti lama-lama juga mengerti bagaimana cara mengerjakannya.” Selain itu, sebaiknya orang tua perlu memahami juga bahwa selain prestasi ada hal-hal lain yang dapat menjadi sumber dukungan orang tua untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik dimasa mendatang, seperti ketekunan, penghargaan terhadap proses mencapai suatu tujuan, dan kerja keras.

Menjadi orang tua memang sejauh ini masih “ilmu alam”. Meski sudah banyak penelitian tentang keluarga dan orang tua, namun tetap belum ada satu formula pasti karena setiap keluarga adalah unik dan berbeda. Meski demikian, semoga tulisan ini tetap dapat bermanfaat bagi keluarga, ayah dan ibu, kakek dan nenek, dan handai taulan semua. Selamat belajar bersama!

No comments:

Post a Comment