GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

GURU MIM BANARAN SAMBUNGMACAN

siswa

siswa

.

Q.S. Ali Imran : 104

"DAN HENDAKLAH ADA DI ANTARA KAMU SEGOLONGAN UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MA’RUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNKAR; MEREKALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.” (Q.S. ALI IMRAN [3]: 104)

KH. AHMAD DAHLAN

"HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH DAN JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"

PERJALANAN HIDUP MANUSIA TAK UBAHNYA PENYELAM MUTIARA

Perjalanan Hidup Manusia Tak Ubahnya Penyelam Mutiara 

Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang dipunggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. 

Tetapi begitu ia berada di bawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan di dasar laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya: ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana. 

Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada dipunggungnya tinggal sedikit lagi. Timbulah rasa takutnya. Tak terbayangkan olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergoppoh-gopoh ia pun berusaha untuk mencari mutiara yang ada di sekitarnya. 

Namun sayang, kekutan fisiknya sudah melemah, energinya sudah habis terkuras bercanda ria dengan keindahan alam bawah laut. Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. 

Malangnya lagi, karena tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran disampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagian tertumpah ke luar. Di permukaan, majikannya telah menunggu. Begitu dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang diharapkan, maka tumpahlah caci makinya: dan saat itu juga si penyelam dipecatnya tanpa pesangon sedikitpun! Tentu saja bisa kita bayangkan bagaimana gundahnya perassan si penyelam! 

Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha meminta kesempatan ulang untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya! ”Namun majikannya dengan tegas menolak, “Percuma, engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja!” 

Kisah ini mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia: tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan : dan tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan pahala yang hilang karena riya’ sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan kenikmatan duniawi. 

Marilah kita instropeksi, sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh sehingga suatu saat kita harus muncul ke permukaan menemui majikan kita , Allah SWT, ia ridha menerima kita…. Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS Al Fajr: 27-30)

No comments:

Post a Comment